Kasus Corona di Lampung

Garuda Jadi 2 Kali, Sriwijaya 1 Kali Sehari, Maskapai Lampung Kurangi Jadwal Penerbangan

Sejumlah maskapai di Lampung mulai mengurangi jadwal penerbangannya sebagai imbas pandemi Corona. Maskapai juga memberikan tarif spesial.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah
Ilustrasi - Pesawat Garuda saat mendarat di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Garuda Jadi 2 Kali, Sriwijaya 1 Kali Sehari, Maskapai Lampung Kurangi Jadwal Penerbangan 

"Pasien nomor 12 ini tidak ada keluhan dan berawal dari hasil tracking pasien positif lainnya. Kalau pasien 13, awalnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) dan saat ini ditetapkan menjadi positif hingga dirawat di RSUDAM," jelas Reihana, kemarin.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dari 1.402 menjadi 1.530 orang. Begitu juga pasien dalam pengawasan (PDP) ada tambahan 1 orang dari 36 menjadi 37 orang.

Dimana yang berada di rumah sakit ada 15 orang dan isolasi 4 orang. Sementara yang sudah pulang/sembuh/negatif sebanyak 18 orang.

Upaya Pencegahan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan bahwa pencegahan Covid-19 di Provinsi Lampung akan selesai dua bulan kedepan.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau posko penanganan Covid-19 di Ruang Abung Pemprov Lampung, Minggu (5/4/2020).

Untuk itu, ia meminta semua pihak mempersiapkan kebutuhan sarana prasarananya termasuk pendanaannya. Koordinasipun harus ditingkatkan sampai ke pedesaan.

Selain itu, ia juga beharap protokol kesehatan dijalankan oleh semua warga masyarakat untuk mencegah penyebaran Corona.

"Semua harus mendukung. Jadi jangan hanya pemerintah sendiri tetapi semua harus semangat dengan rasa nasionalisme. Apalagi, Lampung tidak melakukan lockdown, maka menjadi pusat ekonomi dan konektivitas antar provinsi," kata dia.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga mengatakan pemprov sengaja menghadirkan posko penanganan Covid-19 guna menunjang informasi terkait Covid-19. Sehingga informasi yang didapat masyarakat akurat.

"Jadi jangan sampai ada hoaks dan harapannya hoaks ini dihilangkan. Kepada polisi juga diminta menindak tegas para pelaku hoaks. Posko ini sebagia tempat pusat video conferense dengan pejabat di semua kabupaten/ kota di Lampung.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Lampung dr Reihana menambahkan bahwa Pemprov Lampung harus mengkaji soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski PSBB ini telah diterapkan Pemprov Lampung seperti meliburkan anak sekolah dan work form home.

PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Covid-I9.

"Kita sedang telaah PSBB dengan syaratnya yang telah ditentukan," kata dia.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Bayu Saputra/Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved