Kasus Corona di Lampung
Kegiatan Impor di Pelabuhan Panjang Turun hingga 25 Persen Akibat Corona
Instansi maritim Lampung mendata ada penurunan kegiatan impor ke Provinsi Lampung akibat virus corona. Penurunan mencapai 25 persen.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Instansi maritim Lampung mendata ada penurunan kegiatan impor ke Provinsi Lampung akibat virus corona.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung Esti Wiyandari saat menyampaikan pemaparannya dihadapan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Pelabuhan IPC Panjang, Selasa (7/4/2020).
Memang dari sisi impor ada penurunan dan semuanya harus selektif.
Sedangkan untuk ekspor memang tidak ada larangannya.
Karena ekspor merupakan bagian dari penggerak roda ekonomi, pihaknya akan terus bergerak dan berkomitmen dalam menjaga kesehatan dilingkungan.
• IPC Panjang Lakukan Disinfektan, Pastikan Layanan Pelabuhan Berjalan Seperti Biasa
• RSUD Bob Bazar Kalianda Kekurangan APD dan Tenaga Dokter untuk Penanganan Corona
• Lagi, 1 Pasien Positif Corona di Lampung Meninggal Dunia, Punya Riwayat Perjalanan dari Jakarta
• UPDATE Pasien Positif Corona di Lampung Tambah 3 Jadi 16 Orang, ODP Sentuh Angka 1.886
"Apalagi Pelabuhan Panjang ini merupakan pintu masuk terhadap barang atau komoditas dari luar daerah termasuk luar negara," katanya.
Semua pemeriksaan kesehatan dilakukan kepada seluruh anggota di lapangan, demi menjaga kenyamanan.
Terkhusus barang alat kesehatan yang masuk ke Lampung jika sebelumnya ada perlakuan fiskal pungut bea cukai tapi sekarang ini dikecualikan.
Karena hampir semua daerah membutuhkan APD, terutama masker yang tadinya gampang sekarang ini menjadi langka.
Pada 2 minggu kedepan akan ada perusahaan yang akan memberikan peralatan medis.
Jadi tidak perlu di dikhawatirkan, karena alat medis untuk penanganan corona telah tersedia.
Kegiatan impor ke Provinsi Lampung juga dibenarkan oleh General Manager IPC Panjang Drajat Sulistyo.
Menurutnya aktifitas impor di Pelabuhan Panjang performa internasional turun mencapai 25 persen.
Sedangkan untuk ekspor komoditas unggulan Lampung seperti kopi, lada hingga barang agriculture naik sejak Januari hingga Maret lalu.