Tribun Lampung Tengah
Warga Kampung di Selagai Lingga Keberatan Dibebani Iuran oleh Kakam
Iuran yang ditarik kepala kampung memang hanya sebesar Rp 20 ribu. Namun, warga merasa keberatan karena kondisi perekonomian saat ini tidak memungkin
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SELAGAI LINGGA - Sejumlah warga di Kampung Nyukang Harjo, Kecamatan Selagai Lingga, Lampung Tengah mempertanyakan kebijakan iuran yang ditetapkan kepala kampung.
Iuran yang ditarik kepala kampung memang hanya sebesar Rp 20 ribu.
Namun, warga merasa keberatan karena kondisi perekonomian saat ini tidak memungkinkan.
Deni, warga Nyukang Harjo, mengaku tidak tahu penggunaan iuran tersebut.
• Jenazah Pria Gantung Diri di Lahan Eks Bioskop 21 Jadi Tontonan Warga
• BREAKING NEWS Heboh Mayat Pria Tewas Tergantung di Pohon Kersen Kawasan Bumi Waras
• Remaja Bandar Lampung Ditangkap Seusai Gasak Motor di Indekos
• Sudah Sembuh, Pasien Positif Pertama di Lampung Boleh Pulang
"Kami tidak tahu untuk apa iuran itu. Karena tidak ada penjelasan dari pihak kampung kepada kami. Padahal kan situasinya seperti ini lho, Mas. Kita ini sedang kesulitan (ekonomi)," ujar Deni, Jumat (10/4/2020).
Untuk itu, Deni berharap pihak kampung bisa memperjelas tujuan pemungutan iuran tersebut.
Hal sama dikatakan Eko. Ia mengaku menerima informasi soal iuran tersebut sejak sepekan lalu.
Menurut dia, pungutan itu tidak pas dengan kondisi saat ini.
"Dari pemerintah pusat saja kan melakukan keringanan dan pemotongan karena adanya wabah corona seperti sekarang ini. Tapi mengapa pihak kampung justru memberikan iuran Rp 20 ribu kepada warga," kata Eko.
Eko juga mengaku tidak tahu peruntukan iuran tersebut.
"Kami ini petani dan pedagang (pasar), Mas. Sekarang hasil tani kurang laku. Jualan juga kurang ramai. Sekarang dibebani Rp 20 ribu, kan jelas ini membuat kami keberatan," keluh Eko. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)