Kasus Corona di Lampung

Warga Menggala Resah, Kedatangan Pemuda Berstatus ODP dari Jawa Barat

Pemuda itu baru saja tiba dari Kota Bandar Lampung usai merantau dari Jawa Barat sekitar 15 hari yang lalu.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Edo Wijaya dibawa ke RSUD Menggala menggunakan mobil Ambulans milik puskesmas Menggala. Warga Menggala Resah, Kedatangan Pemuda Berstatus ODP dari Jawa Barat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Warga lingkungan Ujung Gunung Ilir, Kecamatan Menggala, Tulangbawang digegerkan dengan kepulangan seorang pemuda yang diduga bertatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19, Jumat (10/04/2020).

Status ODP pemuda bernama Edo Wijaya itu diketahui setelah banyak beredar foto pemuda itu di group Whatsapp dengan caption terduga ODP.

Menurut kabar yang beredar, Edo Wijaya diduga sebagai ODP setelah melalui tes suhu tubuh di Wates, Lampung Tengah ketika ia melintas dengan menumpang bus, Kamis (09/04/2020) kemarin.

Ketika dites, suhu tubuh Edo Wijaya mencapai 39 celcius.

Informasi yang didapat Tribunlampung.co.id, pemuda itu baru saja tiba dari Kota Bandar Lampung usai merantau dari Jawa Barat sekitar 15 hari yang lalu.

UPDATE Corona di Lampung, Kasus Positif Bertambah Jadi 21 Orang, ODP 2.259 dan PDP 49 Orang

UPDATE 17 Orang di Lampung Negatif Virus Corona, ODP 2.027 Orang, Pasien Sembuh 7 Orang

BREAKING NEWS Rumah Semi Permanen di Pasir Gintung Tersapu Longsor, Bapak dan Anak Luka Berat

Dua Warga Positif Corona di Lampung Utara Jalani Isolasi di Islamic Center Kotabumi  

Di Jawa Barat, yang merupakan zona merah Covid-19, pemuda itu bekerja sebagai pengurus kuda.

Warga Menggala pun seketika resah dan khawatir atas kedatangan Edo dari Jawa Barat.

Apalagi, beberapa saat setelah tiba di Menggala, pemuda itu sempat nongkrong bersama warga lainnya di sekitar kompleks Islamic Center Menggala.

"Iya kemarin dia (Edo) sempat bermain di halaman Masjid Islamic Center Menggala, sempat juga ikut ngobrol dengan para pemuda setempat yang belum mengetahui status Edo Wijaya sebagai terduga ODP. Tentu kami resah karena apabila benar Edo terkena Virus Corona, itu akan sangat berbahaya bagi banyak orang khususnya kami warga sekitar rumah Edo," terang Suhir, salah satu warga.

Sementara, Sukarno, Ketua Rukun Tetangga (RT) tempat orangtua Edo tinggal membenarkan bahwa ada warganya yg didatangi oleh tim medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Kedatangan petugas itu didampingi Lurah Ujung Gunung, jajaran Polsek Menggala, pejabat Kecamatan Menggala, tim medis Puskemas Menggala, dan aparatur kampung setempat.

"Tadi malam sekitar jam 22.00 Wib ada salah satu warga saya yang baru pulang dari Bandar Lampung bernama Edo Wijaya. Diketahui Edo Wijaya baru pulang dari Kota Bandung, Jawa Barat bekerja sebagai pengurus kuda, dia didatangi tim medis berseragam APD lengkap dirumah orang tua nya," terang Sukarno, Jumat siang.

Yang pasti, lanjut Sukarno, pemuda tersebut diketahui lari dari pemeriksaan karena di ketahui suhu tubuhnya mencapai 39 derajat Celcius.

"Pagi ini setelah dicek kembali suhu tubuhnya oleh tim medis dari puskesmas Menggala, suhu tubuhnya sudah normal berada di 36 derajat Celcius. Tapi Edo harus tetap menjalani karantina selama 14 hari untuk mencegah virus Corona," ungkap Sukarno.

Iwan, paman Edo, mengatakan keponakannya tidak lari dari pemeriksaan saat tengah menjalani tes suhu badan d Wates, Lamteng.

"Edo bukan lari dari pemeriksaan. Saat itu karena dia melihat bus yang ditumpanginya telah beranjak jalan, Edo takut ketinggalan kendaraan, akhirnya dia berlari mengejar bis itu," jelas Iwan.

Sementara itu Nirwansyah Habib, Anggota DPRD Tulangbawang Fraksi Partai Golkar, yang medengar berita tersebut, turun langsung mendatangi rumah orangtua Edo Wijaya.

Nirwansyah mengaku, sudah melakukan komunikasi dengan Herman, orangtua Edo Wijaya, terduga ODP untuk membawa Edo Wijaya ke RSUD Menggala guna melakukan cek kesehatan.

"Alhamdulillahi bapak Herman siap menghantarkan anaknya menjalani tes kesehatan di RSUD menggala. Tapi dengan syarat anaknya dijemput oleh pihak RSUD dan tidak ada biaya yang di tanggungkan kepada keluarga Herman," terang Nirwansyah.

Apapun bentuknya, lanjut Nirwansyah, Edo adalah warga yang baru datang dari perantauan.

Dia dan keluarganya wajib mematuhi SOP kesehatan yang ditetapkan pemerintah guna memutus rantai penyebaran corona.

"Harus di cek kesehatannya dan menjalani karantina selama 14 hari. Kita tidak berani mengatakan apakah dia terdampak virus corona atau tidak, karena yang berhak memastikan itu hanyalah pihak rumah sakit melalui kemeterian kesehatan," tandas Nirwansyah.

Pagi ini Edo Wijaya langsung dibawa ke RSUD Menggala menggunakan mobil Ambulance milik puskesmas Menggala. (Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved