Tribun Bandar Lampung

Cara Unik Tukang Cukur Keliling di Bandar Lampung, Pakai 'Baju Hazmat' dari Jas Hujan

Wabah virus corona tak membuat Dwi Putra Setiawan (22) kehabisan ide untuk tetap mengais rezeki.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Uta memotong rambut konsumen dengan mengenakan APD lengkap di perempatan Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, Minggu (12/4/2020) sore. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wabah virus corona tak membuat Dwi Putra Setiawan (22) kehabisan ide untuk tetap mengais rezeki.

Pria yang berprofesi sebagai tukang cukur keliling di Bandar Lampung ini punya cara unik untuk meraup rupiah demi menafkahi anak dan istri.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona sekaligus membuat nyaman konsumennya, lelaki yang biasa disapa Uta ini bekerja dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat ala kadarnya.

Tiada rotan, akar pun jadi.

Baju Hazmat Tipis dan Tidak Kedap Air, Diskes Lamteng Terkesan Asal-asalan

VIDEO Viral Tenaga Medis di Mojokerto Salat Pakai APD Lengkap

Reihana: PDP Corona asal Lampung Utara Meninggal Dunia Mengidap HIV

Cerita Napi di Lampung Rogoh Kocek Rp 10 Juta untuk Bebas lewat Asimilasi

Karena tak punya baju hazmat, warga Jalan Dosomuko, Gang Pelita Muda, Kelurahan Jagabaya, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung ini pun terpaksa menggunakan jas hujan saat mencukur rambut konsumennya.

"Kalau gak gini, gimana mau makan. Sekarang aja sehari untung ada satu atau dua orang yang motong," ujar Uta saat ditemui Tribunlampung.co.id di perempatan Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, Minggu (12/4/2020) sore.

Selain jas hujan sebagai pengganti baju hazmat, pria yang baru saja mendapatkan momongan ini juga mengenakan masker dan sarung tangan.

Uta memotong rambut konsumen dengan mengenakan APD lengkap di perempatan Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, Minggu (12/4/2020) sore.
Uta memotong rambut konsumen dengan mengenakan APD lengkap di perempatan Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, Minggu (12/4/2020) sore. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Bahkan untuk menjamin kebersihan alat yang digunakan, Uta hanya memakai satu sarung tangan untuk satu konsumen.

"Setelah pake langsung dibuang," katanya.

Uta sudah menjalani profesi sebagai barberman sejak enam tahun silam.

Namun, ia melakoni peran tukang cukur keliling baru tiga bulan terakhir.

Dengan menjalankan usaha sendiri, Uta mengaku memiliki banyak waktu luang lebih banyak bersama keluarga.

"Alhamdulillah, anak saya baru lahir minggu kemarin. Mau gak mau saya harus tetap semangat cari uang," jelasnya.

Selain melayani jasa potong rambut keliling, mantan pegawai sebuah barbershop ternama di Bandar Lampung ini juga membuka jasa di rumahnya.

Namun, penghasilannya dengan hanya menunggu konsumen datang ke rumah tidak seberapa jika dibanding berkeliling.

Dalam satu hari, Uta mengaku bisa mengantongi uang Rp 75 ribu dengan berkeliling.

Namun di saat ada wabah corona saat ini, ia mengaku kesulitan mencari konsumen.

Menurutnya, dapat satu konsumen sehari saja sudah bagus.

Selain itu, Uta juga mengaku menerima jasa cukur panggilan.

Konsumen yang enggan keluarga rumah bisa menghubunginya via telepon.

Pria tamatan sekolah dasar ini mematok tarif Rp 20 ribu untuk sekali potong rambut.

Uta memotong rambut konsumen dengan mengenakan APD lengkap di perempatan Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, Minggu (12/4/2020) sore.
Uta memotong rambut konsumen dengan mengenakan APD lengkap di perempatan Jalan Arif Rahman Hakim, Bandar Lampung, Minggu (12/4/2020) sore. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

"Kebanyakan anak muda. Tapi ada juga orang tua yang datang. Katanya mengingat masa lalu, potong rambut di bawah pohon pinggir jalan," terangnya.

Setiap hari Uta mangkal di lokasi berbeda.

Dengan menunggangi motor Astrea Grand lansiran tahun 1997, Uta kerap mangkal di flyover Pahoman atau depan kantor Gubernur Lampung.

"Tiap hari lain tempat. Kebanyakan sih di persimpangan lampu merah yang ada pohon rindang," katanya.

Randa, warga Kedamaian, Bandar Lampung, mengaku puas dengan hasil karya Uta.

Ia mengaku awalnya penasaran ingin mencoba sensasi potong rambut di perempatan jalan.

"Uniklah. Jarang ada jasa potong rambut keliling seperti ini, dan juga hasilnya bagus. Puaslah pokoknya," beber Randa. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved