Kasus Corona di Indonesia

Rumah Sakit Pungut Biaya Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Rp 15 Juta, Pemkot Tangerang Bereaksi

Sebuah rumah sakit swasta di Kota Tangerang disebut pungut biaya pemakaman jenazah pasien Covid-19 sebesar Rp 15 juta.

istimewa/kompas.com
Kwitansi pengurusan jenazah Covid-19 sebesar Rp 15 juta di Kota Tangerang. Rumah Sakit Pungut Biaya Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Rp 15 Juta, Pemkot Tangerang Bereaksi. 

"Bukannya keluarga saya mau jelekin RS tersebut tapi biar pemerintah sadar saja bahwa ada kasus seperti ini loh di RS tersebut," ujar Dani.

"Terus, pemerintah harus cepat ambil tindakan biar kasus kayak begini tidak terjadi lagi, soalnya kebanyakan dari pasien tadi malam memilih untuk pulang lebih awal karena ada biaya tambahan tersebut."

"Padahal pasien rawat inap masih butuh perawatan," lanjut Dani.

Sementara itu, akibat kebijakan rumah sakit tersebut, ibunda Dani pun memilih pulang dari rawat inap rumah sakit dan jalani rawat jalan.

"Sudah pulang ibu saya, semua pasien yang rawat inap sekarang pada minta pulang soalnya pada keberatan sama biaya tersebut. Iya mau tidak mau sekarang rawat jalan," ujar Dani.

Pengalaman pasien Covid-19 ditolak rumah sakit

Sementara, seorang anak pasien Covid-19 yang meninggal dunia menceritakan detik-detik kematian ayahnya yang sempat ditolak rumah sakit.

Anak dari pasien Covid-19 meninggal dunia, David Mulya mengungkapkan kesaksian saat menemani ayahnya.

Dilansir TribunWow.com (grup Tribunlampung.co.id) dari Channel YouTube Talk Show tv One pada Senin (13/4/2020), David mengatakan bahwa sang ayah mulai sakit pada 21 Maret 2020.

Mulanya, David menuturkan, dirinya hanya merawat ayahnya di rumah.

Hal itu lantaran gejala yang dialami hanya panas dan batuk.

"Jadi, dia itu mulai ada demam itu di tanggal 21 Maret, demamnya masih sekitar 37,5 tapi sudah ada batuk dan dia merasa meriang, panas."

"Nah kita diemin dulu, kita kasih obat biasa nah setelah itu di tanggal 23 panasnya makin naik, 38 nah di situ kita langsung memutuskan ke rumah sakit," kata David Mulya.

Saat dibawa ke rumah sakit dan ditanya dokter, David menjelaskan bahwa ayahnya sempat ke luar negeri dan luar kota.

"Ke rumah sakit, pas di sana melakukan tes biasa belum untuk Covid-19 masih cuma ditanya keluhannya apa dan ditanya jalan ke luar negeri enggak."

"Saya cerita bapak sebelum dua minggu tanggal 21, bapak pergi ke Singapura, setelah dari Singapura dia ke Bandung. Dokternya langsung cek darah sama Xray pas hasilnya keluar langsung dinyatakan PDP Covid-19," ungkap dia.

Kemudian, David menceritakan setelah itu ayahnya ditanya banyak terkait identitas dan dengan siapa saja ia pernah berkontak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved