Berita Nasional

Muncikari di Surabaya Tawarkan 600 PSK Online dengan Tarif Mencapai Rp 25 Juta, Awalnya Coba-coba

Dalam menawarkan 600 psk online, Mami Lisa diketahui membanderol tarif hingga Rp 25 juta.

Firman Rachmanudin/Surya.co.id
Polisi menunjukkan ratusan foto wanita dari berbagai kota dari tiga muncikari, yaitu Lisa, Kusmanto, dan Dewi Kumala yang ditetapkan sebagai tersangka. Muncikari di Surabaya Tawarkan 600 PSK Online dengan Tarif Mencapai Rp 25 Juta, Awalnya Coba-coba. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Sepak terjang seorang muncikari Prostitusi Online di Surabaya, Lisa Semampaw alias Mami Lisa, harus berakhir di jeruji besi.

Hal itu setelah polisi membongkar jaringan Prostitusi Online yang mengelola 600 psk online dengan menangkap Mami Lisa dan dua orang lainnya.

Dalam menawarkan 600 psk online, Mami Lisa diketahui membanderol tarif hingga Rp 25 juta.

Mami Lisa ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.

Meski berlokasi di Surabaya, sang muncikari ternyata mampu beroperasi di berbagai kota besar di Indonesia.

Tawarkan 600 PSK Online, Mami Lisa Mengaku Jadi Muncikari di Surabaya Setelah Cerai dari Suami

Respons 3 Pria Disuruh Pakai Masker Saat Covid-19, Todong Pisau ke Polisi hingga Tampar Wanita

Sejoli Tewas Tanpa Busana di Rumah Mewah Awalnya Diduga Corona, Ternyata Mati Diracun

Pria Tewas Dibunuh Setelah Selingkuhi Istri Orang sampai Hamil, Pengakuan Suami di Hadapan Polisi

Sebanyak 600 psk online dalam jaringan Prostitusi Online itu pun tersebar di kota-kota besar tersebut.

 

Mami Lisa merupakan wanita paruh baya asal Surabaya.

Ilustrasi PSK online.
Ilustrasi PSK online. (tribunlampung.co.id/dodi kurniawan)

Jaringan Prostitusi Online itu mampu dia bentuk hanya dalam waktu satu tahun.

Dari hasil penyidikan kepolisian, berikut fakta-fakta seputar kasus Prostitusi Online Mami Lisa yang mengelola hingga 600 psk online sebagaimana dilansir Surya.co.id (grup Tribunlampung.co.id).

1. Awal mula jadi muncikari

Perempuan yang juga punya toko di kawasan Pasar Atom Surabaya itu mengaku, awal menggeluti dunia muncikari setelah cerai dari suaminya.

"Awalnya saya bingung mau cari uang darimana setelah cerai sama suami."

"Cuma ada satu toko saja di Pasar Atom. Dari sana saya mulai coba-coba menggeluti dunia muncikari via online."

"Cari perempuannya ada yang dari teman terus diteruskan dari mulut ke mulut."

"Itu saya juga kasih uang ke orang yang mencarikan perempuan kalau memang sudah berhasil layani tamu," tambah janda tersebut.

Lisa tak menyangka bahwa bisnis haramnya itu membuahkan banyak peminat. 

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved