Kasus Corona di Lampung
Pemkot Metro Jadikan Wisma Haji untuk Penginapan Tenaga Medis Corona
Pemerintah Kota Metro menyediakan fasilitas penginapan dan istirahat untuk tenaga medis yang menangani PDP dan positif Covid-19.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Pemerintah Kota Metro menyediakan fasilitas penginapan dan istirahat untuk tenaga medis yang menangani pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Metro Nasir AT mengatakan, Pemkot Metro menyiapkan sebanyak 10 kamar di Wisma Haji Al-Khairiyah.
Pemkot Metro juga akan mendirikan dapur umum yang dapat memasak 100 hingga 300 nasi bungkus bagi warga kurang mampu terdampak corona.
"Bahan-bahan yang disiapkan di dapur umum ini juga berasal dari partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Dapur umum ini juga menyediakan makanan bagi petugas dan masyarakat yang membutuhkan," bebernya, Jumat (17/4/2020).
• Pemkot Metro Siapkan Lahan Makam 1 Hektare bagi Korban Covid-19
• Eks Anggota DPRD Lampung Dikabarkan Positif Corona, PAN Galang Donasi
• 18 Orang Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona Pringsewu
• BREAKING NEWS Polres Lampung Tengah Tembak 4 Pelaku Pembegalan Mobil Pikap
Nasir menambahkan, rumah sakit di Metro memiliki 26 ruang isolasi.
Sebanyak 18 ruangan di RSUD Ahmad Yani (12 ruang isolasi PDP dan 6 ruang isolasi pasien positif).
Kemudian 2 ruang isolasi di Rumah Sakit Mardiwaluyo dan 6 ruang di RS Muhammadiyah.
Pemkot Metro telah menyiapkan petugas pemakaman bagi pasien Covid-19, terdiri dari anggota TNI, Polri, Pol PP, dinas kesehatan, dan dinas permukiman.
Di Metro, kata Nasir, terdapat 2.007 ODP.
Sebanyak 1.742 orang dari dalam negeri dan 200 luar negeri.
Saat ini jumlah ODP di Metro tinggal 19 orang.
APD Belum Terealisasi
Alat pelindung diri (APD) untuk penanganan Covid-19 di Metro hingga saat ini belum terealisasi.
Nasir mengatakan, keterlambatan realisasi APD disebabkan minimnya penyedia produksi lantaran kebutuhan seluruh daerah yang terdampak corona.
Ia menyebutkan, hanya ada 23 perusahaan penyedia APD.
"Kalau untuk pemesanan belanja APD sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Kita pesannya sudah sejak jauh hari. Tapi sampai sekarang belum datang. Semoga secepatnya terealisasi," tuntasnya. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)