Pimpinan KKB Tewas Ditembak, Kapolda Papua Ungkap Rasa Terima Kasih Pihak Keluarga
Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tandi Kogoya tewas bersama Manu Kogoya pada 9 April lalu dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap disebuah rumah kayu.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, pihak keluarga berterima kasih karena jenazah Tandi Kogoya bisa dibawa kembali untuk dimakamkan.
Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.
"Biasanya, mereka yang tergabung dengan KKB jenazahnya ditinggal begitu saja," ujar Kapolda.
Setelah menewaskan Tandi Kogoya, pasukan TNI - Polri berhasil menembak mati sniper atau penembak jitu KKB Papua, Menderita Walia.
Pasukan yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum berhasil menembak mati seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) pimpinan Lekagak Telenggen.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, anggota KKB itu teridentifikasi sebagai Menderita Walia.
Menderita Walia tewas dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, pada Jumat (10/4/2020).
Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut, Menderita Walia merupakan penembak jitu atau sniper dalam KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Kapolda didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).
• Tembak Mati Perwira Kopassus dan Anggota TNI, Sepak Terjang Komandan KKB Papua Tandi Kogoya
• Komandan Kopassus Pertama Ternyata Bule, Inilah Sosok Idjon Djanbi Komandan Kesko TT
• Kapolda Papua Ungkap Motif Tandi Kogoya Serang Kantor Freeport hingga Bunuh Karyawannya
• Oknum Sekuriti Freeport Terlibat Kasus Penyerbuan KKB yang Menewaskan Pegawai PT Freeport
Pasukan gabungan menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.
Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.
Senjata itu digunakan Menderita Walia selama ini.
Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan senjata itu sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.
"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/tandi-kogoya-komandan-kkb-papua.jpg)