Berita Nasional
Kisah Bocah 4 Tahun yang Sakit Terombang-ambing di Laut 1 Jam, Ditolak Warga Takut Corona
Kapal tersebut diketahui mengangkut seorang bocah asal Klungkung yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KARANGASEM - Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri minta maaf atas penolakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap kapal speedboat.
Speedboat tersebut hendak bersandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, pada Jumat (17/4/2020).
Kapal tersebut diketahui mengangkut seorang bocah asal Klungkung yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan.
Ia berharap kasus serupa tidak terulang dan mendorong aparat keamanan bertindak tegas jika ada warga yang kembali melakukannya.
Ditolak warga saat akan bersandar
Nyoman Sumiarta, paman pasien mengatakan, kejadian tersebut bermula saat keponakannya yang masih berusia empat tahun sedang mengalami demam tinggi.
• Patut Diacungi Jempol, Warga di Sini Terima Jenazah Pasien Corona yang Ditolak di Daerahnya
• Gara-gara Corona, Bocah 5 Tahun Ditolak Warga Tak Boleh Turun dari Kapal untuk Berobat
• Pakar IDI Sebut Virus Corona Bisa Mati Sendiri Setelah 14 Hari, Sistem Imun Tubuh Taruhannya
• Pasien Corona Dinyatakan Sembuh, Dua Hari Kemudian Meninggal Dunia
Setelah dilakukan pemeriksaan di RS Gema Shanti Nusa Penida, Klungkung, ia dirujuk oleh tim dokter ke RSUD Klungkung.
Namun, karena kondisi sudah sore dan Pelabuhan Kusamba ditutup, maka untuk bisa membawanya ke RSUD Klungkung yang terdekat melalui pelabuhan Padangbai, Karangasem dengan menggunakan kapal speedboat.
Namun, saat kapalnya tiba di Pelabuhan Padangbai itu, ternyata tidak bisa bersandar karena ada sejumlah warga menolaknya.
Upaya negosiasi sudah dilakukan, namun ketika satu jam menunggu di tengah laut, warga diketahui tetap bersikukuh melakukan penolakan.
Alasannya, warga takut karena diduga keponakannya dianggap pasien corona.
Padahal itu belum terbukti dan tim medis beserta ambulans saat itu diketahui sudah berada di lokasi pelabuhan untuk melakukan penjemputan.
Pindah pelabuhan dan ambil resiko ombak tinggi
Karena upaya negosiasi tidak membuahkan hasil, akhirnya ia memutuskan untuk membawa speedboatnya ke Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba, meski dengan resiko ombak tinggi.
Di pelabuhan tersebut upaya untuk bersandar perlu usaha ekstra.