Berita Nasional

Pemulung Curi Padi untuk Beri Makan Keluarga di Karanganyar, Polisi Akhirnya Kasih Sembako

Seorang pria yang mencari uang dengan menjadi pemulung, nekat curi padi untuk memberi makan keluarganya.

Dokumentasi Humas Polres Karanganyar
Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Ismanto Yuwono memberikan paket sembako kepada Sumardi, pemulung yang tertangkap karena mencuri padi di sawah di Karanganyar, Jawa Tengah. Pemulung Curi Padi untuk Beri Makan Keluarga di Karanganyar, Polisi Akhirnya Kasih Sembako. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KARANGANYAR - Seorang pria yang mencari uang dengan menjadi pemulung, nekat curi padi untuk memberi makan keluarganya.

Nahas, aksinya saat curi padi ketahuan.

Ia pun ditangkap warga pada Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.

Peristiwa pemulung curi padi itu terjadi di Dukuh Pandanrejo, Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.

Setelah mengetahui latar belakang pemulung yang curi padi tersebut, warga justru memberikan bantuan.

Dandani Anak Lelakinya untuk Salat Berjamaah di Masjid, Kisah Pemulung Ini Buat Haru dan Menangis

Pesawat, Kapal Laut, Kereta Api, dan Ranmor Dilarang Beroperasi, Larangan Mudik Lebaran 2020 Berlaku

Kanit Reskrim dan Istri Positif Corona, 18 Polisi Diisolasi

Terungkap Motif Pembacokan Satu Keluarga saat Tengah Malam di Purwakarta

Langkah tersebut diambil setelah sang pencuri mengaku sulit mencari barang bekas karena banyak gang ditutup warga.

 

"Ketika masuk kampung semua ditutup. Jadi tidak bisa cari rongsok. Saat ini penghasilan dia maksimal Rp 20.000 per hari. Itupun kadang dapat, kadang tidak," Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Ismanto Yuwono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

 

Ismanto menjelaskan, Sumardi tertangkap oleh warga saat curi padi di tengah sawah.
Sumardi pun segera diamankan dan digelandang warga ke Polsek Kebakkramat, Karanganyar.

Setelah itu, Sumardi mengaku terpaksa mencuri karena harus menghidupi lima anggota keluarganya, yaitu dua orang mertua, seorang istri, dan dua orang anak, salah satunya masih berusaha tiga tahun.

"Tidak ada yang bekerja selain dia (Sumardi). Dia juga punya penyakit asma."

"Jadi, meskipun dia sakit kalau tidak mencari rosok keluarganya tidak makan," kata Ismanto.

Dapat bantuan

Setelah diadakan mediasi dengan warga, Sumardi akhirnya dimaafkan dan mendapat sumbangan dari polisi.

Ismanto menjelaskan, polisi memberikan paket bahan pokok berupa beras 10 kilogram, susu formula untuk balita, minyak goreng, biskuit, dan mi instan.

Diberitakan sebelumnya, Sumardi yang merupakan warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, setiap harinya bekerja sebagai pemulung.

Namun, sejak wabah corona, banyak kampung ditutup oleh warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved