Tribun Metro
Awasi Arus Mudik, Pemkot Metro Bentuk Empat Tim di Pintu Masuk Pantau Pergerakan Warga
Pemkot Metro akan memperketat mengawasi arus mudik yang masuk ke wilayah setempat, meski pemerintah pusat telah melarang masyarakat mudik Lebaran
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro akan memperketat mengawasi arus mudik yang masuk ke wilayah setempat, meski pemerintah pusat telah melarang masyarakat untuk mudik Lebaran.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Metro Nasir AT mengatakan, pihaknya akan memperketat penjagaan pada pintu masuk. Kemudian memberdayakan RT dan RW untuk berperan aktif melaporkan warga pendatang, terutama dari kawasan zona merah.
Dijelaskannya, untuk petugas pintu masuk yang tadinya dua kelompok dan diisi masing-masing shift sebanyak 22 orang, selama bulan puasa akan dibagi menjadi empat tim. Dengan anggota 11 orang per shift dan waktu kerja selama empat jam.
• Ada Larangan Mudik, Penumpang Bus di Terminal Rajabasa Anjlok 88 Persen
"Kewaspadaan ini harus dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus corona. Nanti, pendatang akan didata jelas asal dan tujuannya. Sehingga pergerakan masyarakat yang masuk Metro itu terpantau," bebernya, Jumat (24/4/2020).
Nasir menambahkan, Pemkot Metro juga mengimbau masyarakat agar selama ramadhan dapat menjalankan ibadah shalat di rumah. Karena perkumpulan berpotensi terjadi penyebaran virus. Pemerintah meminta warga bersama mencegah dengan menghindari kerumunan dan ibadah di rumah.
Namun demikian, Pemkot tidak melarang masyarakat melaksanakan tarawih di masjid. Selama mengikuti protokol kesehatan yang telah dianjurkan seperti menjaga jarak, mencuci tangan mengunakan sabun atau hand sanitazer, dan memakai masker.
Ia berharap, agar masyarakat Kota Metro selalu mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan bersama-sama memerangi Covid-19 dengan selalu menjaga jarak dan tidak bepergian. (Tribun Lampung/Indra Simanjuntak)