Kasus Corona di Lampung
Alasan Plt Bupati Lampung Utara Belum Lakukan Rapid Test
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Utara, Budi Utomo belum melakukan rapid test covid-19. Dia beralasan..
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Utara, Budi Utomo belum melakukan rapid test covid-19.
Dia beralasan masih merasa sehat, sehingga belum melaksanakan test covid-19.
“Saya belum test Covid-19. Biar masyarakat lebih dahulu yang merasakan gejala Corona virus disease 19 ini,” katanya, Senin 4 Mei 2020.
Ia juga meminta kepada tim gugus tugas penanganan covid 19, Kabupten Lampung Utara untuk melaksanakan rapid test kepada warga yang Klaster Bengkulu dan Klaster Gowa.
Mereka yang perlu dilakukan rapid test terlebih dahulu.
• Warga yang Berkontak dengan Pasien Positif Lamsel Jalani Rapid Test
• Ikut Rapid Test Sepulang dari Magetan, 2 Santri asal Lampung Selatan Reaktif Corona
• PSMTI Lampura Serahkan Bantuan APD Kepada Pemkab, Kodim dan RSUD Ryacudu
• Kisah Sopir Ambulans Pengantar Jenazah Corona, Tak Boleh Peluk Anak hingga Rela Dijauhi Keluarga
Mengingat ada warga dari Lamoung Utara yang terkonfirmasi positif, seusai Berpergian dari Gowa dan Bengkulu.
Kemudian, pihaknya juga sedang melakukan swab kepada seorang warga di salah satu kecamatan, dan masih menunggu hasilnya.
“Sampai hari ini masyarakat dahulu yang melakukan rapid test. Kepala daerah belakangan,” ujarnya.
Pulang dari Babel dan Taiwan, 22 Tenaga Kerja Indonesia Jalani Rapid Test
Sebanyak 20 tenaga kerja Antar Kota Antar Daerah (AKAD) non prosedural yang bekerja di Provinsi Bangka Belitung dan 2 TKI legal yang bekerja di Taiwan dinyatakan negatif Corona.
Hasil ini didapat seusai pemeriksaan dari petugas medis.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (Disnaker) Lampung Nuning Sri Rahayu, Jumat (1/5/2020).
Dirinya mengatakan, menurut informasi dari BP3TKI, sebanyak 20 tenaga kerja di Bandar Lampung pukul 00.00 wib Jumat dini hari dan 2 TKI lainnya tiba pagi tadi.
Mereka langsung diinapkan di Wisma Haji Lampung dan baru pagi pukul 09.00 WIB menjalani rapid test. "20 tenaga kerja ini asalnya dari beberapa daerah, dan yang paling banyak dari Tulangbawang Barat," katanya
Setelah menjalani rapid tes dan dinyatakan negatif, para pekerja non prosedural ini langsung dijemput oleh pemerintah kabupatennya masing-masing.
Pasca penjemputan mereka diharapkan bisa mengikuti imbauan pemerintah dengan mengisolasi mandiri.
Senin Ini 1.000 Tenaga Medis Bandar Lampung Jalani Rapid Test
Mulai Senin (4/5/2020), tenaga kesehatan yang menangani pasien terpapar virus corona (Covid-19) di Bandar Lampung akan menjalani rapid test atau tes cepat.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung 1.000 tenaga kesehatan.
• Satu Orang Akhirnya Mengaku, 8 Penumpang Travel dari Jakarta Positif Corona Hasil Rapid Test
"Yang sudah sampai ada seribu dari total lima ribu alat rapid test. Kita (Pemkot Bandar Lampung) akan dahulukan tenaga-tenaga kesehatan, khususnya yang menangani pasien covid-19," ujarnya, Kamis sore (30/4/2020).
Secara teknis, Edwin Rusli mengatakan, pihaknya segera membagikan alat rapid test tersebut kepada pengelola puskesmas dan rumah sakit se-Kota Bandar Lampung.
"Kita akan menyerahkan alat rapid test tersebut ke puskesmas-puskesmas dan rumah sakit-sumah sakit. Karena yang kita utamakan ialah tenaga medis," jelasnya.
Edwin Rusli juga mengatakan untuk tahapan selanjutnya rapid test akan menyasar kemasyarakat.
"Nanti akan diturunkan kepada masyarakat yang memiliki gejala-gejala seperti covid-19 yang mana akan ditangani oleh puskesmas terdekat," tambahnya.
Lebih lanjut Edwin menegaskan tidak ada mapping lokasi untuk pelaksanaan rapid test.
Namun pihaknya akan mengarahkan pelaksanan rapid test kepada daerah-daerah yang secara titik persebarannya memiliki potensi tinggi.
Sejauh ini Pemerintah Kota Bandar Lampung telah mengantongi sebanyak 5.500 alat rapid test.
Sebanyak 500 alat rapid test di antaranya merupakan bantuan dari pemerintah provinsi, dan lima ribu lainnya berasal dari anggaran pemkot. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)