Sidang Kasus Dugaan Suap Lampura
Jadi ASN, Kepala Kesbangpol Lampung Utara Nyalo Proyek di Dinas PUPR Lampura
Jadi Kepala Badan Kesbangpol Lampura, Fadly Ahmad nyalo proyek di Dinas PUPR.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jadi Kepala Badan Kesbangpol Lampura, Fadly Ahmad nyalo proyek di Dinas PUPR.
Hal ini terungkap saat Fadly Ahmad dicecar pertanyaan oleh JPU KPK Taufiq Ibnugroho dalam persidangan teleconference Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (6/5/2020).
Fadly mengatakan ia mendapatkan beberapa paket proyek di lingkungan dinas PUPR setelah bertemu dengan Bupati Lampung Utara.
"Mungkin setelah bertemu bupati, lalu bertemu dengan Syahbudin tanpa sengaja di Pemda, dan bilang kalau ada pekerjaan, tapi saya kembalikan karena saya gak paham lelang," kata Fadly.
"Saksi jujur aja karena di BAP ada, saya bacakan, pada tahun 2017 saya temui Syahbudin untuk minta pakey pekerjaan? Maksudnya apa anda ini?" tanya JPU dengan geram.
• Fee Proyek Dinas Kesehatan Lampung Utara Diserahkan ke Desyadi untuk Disetorkan ke BPK
• Gara-gara Madu dari Istri KSAD, Dokter yang Tangani Covid-19 di Batam Terinspirasi
• Mantan Wagub dan Wabup di Lampung Jadi Saksi Sidang Suap Fee Proyek Lampung Utara
• 2 Anggota Sindikat Curanmor di Bandar Lampung Dibekuk, Otak Komplotan Kabur Saat Digerebek
"Koreksi yang mulia tidak menemui," jawab Fadly.
"Ini jujur aja saksi ini gimana? Yang saya tanya jatahnya anda ada gak?" tanya JPU.
Fadly pun akhirnya mengakui jika pada tahun 2015 ia mendapatkan paket pekerjaan jembatan gantung dengan nilai Rp 500 juta dan mendapat fee sebesar Rp 20 juta.
"Kemudian tahun 2016 peningkatan jembatan nilai pagu Rp 900 juta, lalu tahun 2017 peningkatan jalan lagi pagu 900 juta dan anda mendapat Rp 100 juta, benar itu?" tanya JPU.
"Iya Rp 100 juta, dapat dari Hendra Wijaya Saleh, total Rp 220 juta," jawab Fadly dengan suara pelan.
"Apakah saksi pernah dimintai uang sama desyadi saat dana Kesbangpol turun?" tanya JPU
"Memang ada permintaan tapi tidak ada paksaan, jika dana turun setidaknya kita memberikan ucapan terimakasih," jawab Fadly.
Sesuai dengan BAP, Fadly pun mengatakan jika pemberian itu merupakan ucapan terimakasih ke Destian karena telah memberikan pencairan alokasi anggaran operasional Kesbangpol.
"Ucapan terimakasih kira-kira 1,5 juta sampai Rp 2 juta, pada tahun 2016 Cair Rp 40 juta, tahun 2017 Rp 30 juta, tahun 2018 Rp 20 juta, tahun 2019 Rp 20 juta," tandasnya.
Eks Wagub Lampung Dicecar