Kasus Corona di Lampung

Tenaga Medis di Bandar Lampung Protes Rapid Test Khusus Wartawan

Pasca Rapid Test yang dilakukan Diskes Lampung kepada para jurnalis beberapa waktu lalu mendapatkan respon dari Diskes Bandar Lampung.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Salah seorang jurnalis tengah menjalani rapid test. Tenaga Medis di Bandar Lampung Protes Rapid Test Khusus Wartawan 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pasca Rapid Test yang dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung kepada para jurnalis beberapa waktu lalu mendapatkan respon dari Diskes Bandar Lampung.

Salah satu pejabat di lingkungan Diskes Bandar Lampung yang enggan disebutkan namanya Jumat (8/5/2020) mengaku, hal tersebut tidak adil bagi para tenaga medis di Bandar Lampung.

"Jadi pasca Rapid Test yang dilakukan jurnalis kemarin bahwa tenaga kesehatan protes mas," katanya. 

"Karena Rapid Test di RS (Rumah Sakit) dan puskesmas saja itu digunakan kalau sesuai dengan indikasi," tambah dia. 

Memang untuk logistiknya juga terbatas, tenaga kesehatan yang bertemu dengan pasien setiap hari saja tidak dirapid test.

Hasil Rapid Test 9 Orang yang Kontak Erat dengan Tenaga Medis yang Positif Corona di Lamsel

Politisi PKS Tidak Setuju Rapid Test Dilakukan Door to Door

Bobol Bengkel Tambal Ban di Way Lunik, Warga Panjang Diamankan Polisi

Camp Sawit di HTI Tubaba Disatroni Kawanan Perampok, 1 Korban Tewas Ditembak Pelaku

"Sedangkan jurnalis dengan mudahnya di Rapid Test. Nangis tenaga kesehatan kami lihat berita ini dan tidak adil," ujarnya.

AJI dan IJTI Kecam Rapid Test Khusus Wartawan

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandar Lampung dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Lampung mengecam rapid test khusus wartawan yang difasilitasi Pemprov Lampung.

Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho mengatakan, tindakan tersebut mengesankan adanya perlakuan istimewa bagi jurnalis.

“Siapa pun berpotensi terinfeksi Covid-19. Tidak memandang profesi, suku, agama, dan usia. Rapid test khusus wartawan jelas bentuk keistimewaan,” kata Hendry melalui rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Kamis (7/5/2020).

Menurutnya, AJI Bandar Lampung sejak jauh hari telah mengingatkan agar tidak ada hak istimewa bagi wartawan terkait penanganan pandemi Covid-19.

Kalaupun Pemprov Lampung menggelar rapid test, seyogianya mengacu pada kluster penyebaran virus corona.

Misal, mereka yang tercatat sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

“Kami juga tak paham apa tujuan pemprov mengadakan rapid test. Bila memang hendak mendiagnosis, maka metode yang tepat adalah polymerase chain reaction (PCR), sebagaimana saran sejumlah kalangan. Sebab, rapid test tak mendeteksi ada atau tidak virus corona di tubuh,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua IJTI Lampung Hendriyansah.

Pihaknya menyesalkan perlakuan istimewa yang diterima kalangan jurnalis.

Semestinya, Pemprov Lampung memprioritaskan mereka yang berada di barisan terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Kalangan media di Lampung memang rentan terinfeksi. Tapi, dengan status dan kondisi Provinsi Lampung dan Bandar Lampung saat ini, mendapatkan hak istimewa untuk rapid test sangat memalukan,” kata dia.

Secara nasional, tambah Hendri, Lampung menempati urutan kedua dengan tingkat kematian tinggi.

Sedangkan Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung dengan kepadatan penduduk dan wilayah kecil harus menjadi perhatian khusus pemerintah.

“Ini membuat tim medis yang berada di garda terdepan jadi orang yang paling rentan terinfeksi. Belum lagi banyaknya ODP, pasien dalam pengawasan (PDP), hingga orang tanpa gejala (OTG). Seharusnya, mereka lebih prioritas untuk mendapatkan rapid test,” tandas Hendri.

Difasilitasi Diskes Lampung

Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung memfasilitasi para jurnalis untuk menjalani Rapid Test.

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (6/5/2020) di Aula Diskes Lampung para awak media dari media cetak, online hingga televisi silih berganti datang untuk menjalani tes tersebut.

Panitia Rapid Test juga telah menyediakan kursi berjejer rapih untuk para kuli tinta tersebut menjalani tes.

Sesuai dengan protokol kesehatan para awak media juga harus berjarak untuk mendapatkan pelayanan. 

Petugas secara bergantian juga mengumumkan hasilnya yang hanya sekitar 5 menitan pasca dilakukan tes. 

 

Raut muka dari para wartawan ini terlihat senang karena hasil yang ditunjukan non reaktif (negatif).

Umar Robani, salah satu jurnalis media cetak di Bandar Lampung mengatakan dirinya sangat senang dengan adanya tes ini.

Dirinya menjelaskan kalau adanya Rapid Test yang disediakan oleh Diskes Lampung ini dirinya sangat senang dan berterima kasih.

"Lega dong dan meskipun Rapid Test itu tidak akurat, tetapi saya senang artinya saya terbebas dari corona," katanya.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved