16 Orang Tewas Tertabrak Kereta, Tidur di Rel karena Pulang Kampung Jalan Kaki
Kebanyakan pekerja menempuh jarak yang sangat jauh di bawah terik mentari melalui ladang dan hutan agar bisa mudik.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Sebanyak 16 orang tewas tertabrak kereta api saat tidur di lintasan rel kereta api. Mereka mengira kereta api tidak beroperasi karena ada kebijakan lockdown.
Para pekerja tidur di lintasan kereta api setelah kelelahan karena pulang kampung dengan berjalan kaki sejauh 36 kilometer.
Para pekerja tidur di atas rel kereta api karena mengira tak akan ada kereta lewat saat pemerintah India memberlakukan lockdown.
Pekerja yang mau mudik ini akhirnya tewas terlindas kereta api pada Jumat (8/5/2020).
Para pekerja migran itu hendak pulang ke kampung mereka setelah kehilangan pekerjaan akibat aturan batasan (lockdown).
• Suami Lempar Istri dari Lantai 7 Apartemen karena Stres di Lockdown
• Tak Bisa Mudk karena Lockdown, Tukang Batu Potong Lidah Sendiri agar Wabah Corona Berakhir
• Cegah Warga ke Pasar Sayur saat Lockdown, Tangan Polisi Putus Dibacok
• Ditinggal Ibu ke Pasar saat Lockdown Corona, Gadis 13 Tahun Ditemukan Tewas di Rumahnya

Dilansir Reuters, puluhan ribu orang di India berjalan kaki pulang ke kampung halaman mereka dari kota-kota besar setelah kehilangan pekerjaan akibat lockdown untuk menghentikan laju penularan virus corona sejak akhir Maret silam.
Dia juga menambahkan kalau pihaknya tengah meminta penyelidikan terkait kecelakaan ini.
Sementara itu dikutip dari BBC.com, pejabat perkeretaapian membantah meminta migran membayar ongkos kereta ke rumah.
Para pejabat kereta api mengatakan para pekerja berjalan di jalan menuju Aurangabad, dan kemudian di rel kereta api yang mengarah ke Aurangabad.
Setelah berjalan sejauh 22 mil (36 km), mereka kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat.
Menurut laporan setempat, para pekerja berasumsi bahwa kereta tidak akan berjalan karena lockdown, dan karena itu tidur di rel.
Gambar di media sosial menunjukkan potongan roti berserakan di dekat rel.
Sebanyak 16 orang dinyatakan tewas dan 2 orang terluka atas insiden ini menurut pernyataan pemerintah negara bagian.
Buntalan berisi makanan, sepatu dan barang-barang lainnya tersebar di jalur rel kereta api pasca kecelakaan itu.
Kementerian Perkeretaapian, Piyush Goyal mengunggah pernyataan di Twitternya,