16 Orang Tewas Tertabrak Kereta, Tidur di Rel karena Pulang Kampung Jalan Kaki
Kebanyakan pekerja menempuh jarak yang sangat jauh di bawah terik mentari melalui ladang dan hutan agar bisa mudik.
"Saya baru saja mendengar kabar duka tentang para pekerja yang tewas terlindas kereta api, tim penyelamat sedang bekerja," katanya.
Di bawah aturan lockdown, seluruh transportasi publik telah ditangguhkan sehingga para pekerja migran berjalan kaki dengan jarak yang jauh untuk dapat pulang ke rumah mereka di kampung halaman.
Pemerintah telah memanjangkan aturan lockdown sampai 17 Mei mendatang.
Polisi mengatakan para pekerja yang tewas itu bekerja pada perusahaan baja dan telah berjalan kaki menuju kampung halaman mereka di negara bagian Madhya Pradesh.
Mereka berharap bisa mendapat tumpangan dari truk-truk yang lewat.
Salah satu korban yang selamat, Virender Singh mengatakan mereka telah berada dalam perjalanan pulang setelah berpekan-pekan menunggu kontraktor mereka membayarkan uang jaminan yang sangat sedikit.
"Keluarga kami di kampung meminta kami pulang," ucapnya.
Para pekerja migran itu telah berjalan di sepanjang kereta api pada Kamis sore (7/5/2020).
Mereka merasa kelelahan setelah berjalan sejauh hampir 40 kilometer dan mereka berhenti di sana, ungkap Singh.
Menurut kepala hubungan masyarakat, C.H. Rakesh, "Sepertinya mereka (korban) tidur di jalur rel kereta."
Aturan lockdown di India termasuk yang paling ketat di dunia.
Lockdown telah menghentikan laju penularan virus corona namun menurut pejabat setempat telah berdampak buruk juga bagi warga miskin.
Kritik meningkat tentang bagaimana pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah mengatur rencana untuk mengembalikan para warga India dari berbagai belahan dunia.
Sementara negara membiarkan para pekerja terdampar di kota-kota besar dengan makanan atau pun uang yang sedikit.
Melalui Twitternya, Modi mengatakan kalau dia sangat sedih dengan korban tewas dalam kecelakaan kereta api dan semua bantuan yang memungkinkan telah disediakan.