Kasus Corona di Lampung
UPDATE Corona di Lampung, Positif Covid-19 Stagnan di Angka 66 Kasus
Pasien terkonfirmasi positif corona (Covid-19) di Provinsi Lampung tidak ada penambahan alias stagnan dalam sepekan terakhir.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pasien terkonfirmasi positif corona (Covid-19) di Provinsi Lampung tidak ada penambahan alias stagnan dalam sepekan terakhir.
Dari data Diskes Lampung, sejak 8 Mei 2020 angka pasien terkonfirmasi positif masih tetap di angka 66 kasus.
Dari 66 kasus tersebut, terbanyak di Bandar Lampung dengan 30 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Reihana membenarkan informasi tersebut.
"Kasus positif 66 orang, isolasi 39 orang, meninggal dunia 5 orang, dan sembuh 22 orang," kata Reihana dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui video, Jumat (15/5/2020).
• Sepekan Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Corona di Bandar Lampung, Begini Penjelasan IDI
• Pengiriman via Pos Melonjak Jelang Lebaran, Sempat Turun di Awal Pandemi Corona
• Sedekah Unik ala Ibu-ibu Arisan Gang Pinang Langkapura, Sisihkan Sayuran di Keranjang Belanja
• IRT di Pringsewu Tolak Bantuan Sembako dari Pemerintah, Alasannya Bikin Haru
Reihana juga menyebutkan, orang dalam pemantauan (ODP) di Lampung sebanyak 3.094 orang.
Pasien yang telah selesai dipantau sebanyak 2.985 orang, dalam pemantauan 106 orang, dan meninggal dunia 3 orang.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini sebanyak 94 orang.
Rinciannya, 15 orang diisolasi, 62 orang negatif, dan 17 orang meninggal dunia.
Sementara itu, hasil swab yang masih ditunggu dari Palembang mencapai 179 orang.
"Tetapi karena ada yang mendesak, maka swab yang dikirimkan beberapa waktu lalu diambil kembali untuk diperiksa di Labkesda Lampung," kata Kadiskes Lampung ini.
Ia juga membantah kabar ada warga Telukbetung, Bandar Lampung yang meninggal dunia karena corona.
Dia menerangkan, ada sekitar 700 orang meminta rapid test guna mendapatkan surat keterangan sehat ke Diskes Lampung.
"Hanya ada dua orang yang kita dapati reaktif hasil rapid test-nya. Mereka terpaksa tertahan tidak bisa ke luar daerah," katanya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)