Tribun Lampung Selatan

Rapid Test Rp 250 Ribu Dihentikan, Ratusan Penumpang Telantar di Pelabuhan Bakauheni

Pihak KKP meminta calon penumpang melakukan rapid test mandiri sebelum ke pelabuhan, lantaran tes deteksi awal virus corona itu bukan kewenangan KKP.

Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo
Ratusan calon penumpang telantar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (16/5/2020). Itu karena KKP Kelas II Panjang menghentikan layanan rapid test bagi calon penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Ratusan penumpang penumpang telantar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (16/5/2020).

Penyebabnya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang yang membuka posko klinik di Pelabuhan Bakaheni, menghentikan layanan rapid test (tes cepat) bagi orang-orang yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa.

Pihak KKP meminta calon penumpang melakukan rapid test mandiri sebelum ke pelabuhan, lantaran tes deteksi awal virus corona itu bukan kewenangan KKP.

Posko Klinik KKP Kelas II Panjang di Bakauheni sebelumnya memberikan bantuan rapid test bagi orang-orang yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa.

Layanan itu berlangsung mulai Rabu (13/5) hingga Jumat (15/5).

KKP Kelas II Panjang Sempat Dapati Rapid Test Penumpang Hasilnya Reaktif

Lewat Bakauheni Harus Rapid Test, KKP Kenakan Biaya Rp 250 Ribu

Petugas Tol Mesuji Dikabarkan Positif Corona, Riwayat Pernah Antar PDP ke Palembang

Cara Warga Bandar Lampung Berbagi di Tengah Wabah Corona, Sedekah Sembako di Keranjang Belanja

Tujuannya, mengurai penumpukan calon penumpang kapal.

Dalam sehari, ratusan orang melakukan rapid test agar bisa menyeberang, dengan syarat hasil rapid test negatif.

Setiap orang harus merogoh kocek Rp 250 ribu untuk biaya rapid test tersebut.

"Mulai hari ini (Sabtu), KKP tidak lagi memberikan bantuan layanan rapid test di Pelabuhan Bakauheni," kata Kepala KKP Kelas II Panjang R Marjunet, Sabtu.

"Rapid test ini bukan menjadi tugas KKP. Kami hanya memberikan klirens kesehatan tanpa pungutan biaya," imbuhnya.

Pantauan Tribun, Sabtu, orang-orang yang hendak ke Pulau Jawa kebingungan karena tidak bisa rapid test.

Mereka tidak tahu harus rapid test di mana guna memenuhi syarat mendapatkan klirens kesehatan agar bisa menyeberang.

Ratusan orang yang tertahan ini menumpuk di lobi depan loket pembelian tiket.

Ada juga yang terlunta di lobi terminal penjemputan Pelabuhan Bakauheni. Selain itu, ada yang berkumpul di dekat pos cek poin di pintu masuk pelabuhan.

"Tadi mau antre rapid test. Katanya, pelayanannya tidak ada lagi. Jadi bingung. Karena kalau nggak lengkap syaratnya, nggak boleh nyeberang," kata Jupri yang hendak pulang ke Semarang, Jawa Tengah.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved