Kebakaran di Pringsewu
Beberapa Barang Mengandung Minyak, Damkar Kesulitan Padamkan Api yang Membakar Toko di Sukoharjo
Petugas pemadam kebakaran (damkar) BPBD Kabupaten Pringsewu sempat kesulitan memadamkan api yang melalap bangunan toko.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Petugas pemadam kebakaran (damkar) BPBD Kabupaten Pringsewu sempat kesulitan memadamkan api yang melalap bangunan toko yang berada dekat Pasar Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Kamis, 21 Mei 2020.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pringsewu Sugeng Pramono mengatakan bila material yang terbakar di toko sparepart dan bengkel tersebut ada beberapa barang mengandung minyak.
Sehingga api yang membakar bangunan tersebut cukup besar.
"Ada tabung gas, ada oli, terus ada juga pylox. Kalau oli ini disiram air justru semakin besar," katanya.
Oleh karena itu lah, penyiraman air oleh petugas pemadam kebakaran (damkar) dilakukan berulang-ulang.
Supaya api betul-betul padam dan jangan sampai muncul lagi.
• BREAKING NEWS Si Jago Merah Hanguskan Toko Spare Part dan Bengkel Motor di Pringsewu
• Kebakaran di Pringsewu, BPBD Terjunkan 3 Damkar untuk Jinakkan Api
• Tak Terima Disebut Miskin, Pemuda Tubaba Habisinya Nyawa Nenek Ngadikem
• Sempat Ancam Suami dengan Senpi, Istri Juragan Ikan Mengaku Tak Asing dengan Suara Pelaku
Diberitakan sebelumnya, Kebakaran menghanguskan dua toko di Pekon Sukoharjo 3 Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Kamis, 21 Mei 2020 sekira pukul 10.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Akan tetapi mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Toko yang terbakar merupakan toko spare part dan bengkel sepeda motor milik Willy (35) warga setempat.
Serta toko sembako kepunyaan Parlindungan. Dua toko tersebut berada dalam satu gedung ukuran 11 meter x 9 meter.
Gedung ini milik Nuril Mustofa (45) yang dikontrakkan/disewakan kepada dua pengusaha tersebut.
Peristiwa si jago merah melalap bangunan toko sempat menghebohkan warga sekitar.
Warga berdatangan menyaksikan kebakaran dan menonton upaya pemadam kebakaran menjinakkan si jago merah.
Sebanyak tiga mobil pemadam kebakaran (damkar) BPBD Pringsewu terjun ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi adanya kebakaran tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pringsewu Sugeng Pramono mengaku belum tahu penyebab kebakaran.
Menurut dia, yang dapat memastikan penyebab kebakaran adalah dari pihak kepolisian. Pihaknya menjalankan tugas pemadaman api yang menghanguskan bangunan toko.
Dapur Rumah Warga Pringsewu Ludes Terbakar Akibat Lupa Matikan Kompor
Warga diminta lebih waspada ketika sedang memasak di dapur.
Kewaspadaan itu untuk mengantisipasi terjadinya hal yang dapat merugikan diri sendiri akibat kelalain.
Sebagaimana yang terjadi di Kelurahan Fajaresuk, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.
Bangunan dapur hangus terbakar akibat pemiliknya lupa mematikan kompor.
Kepala Bagian OPS Polres Pringsewu AKP Langgeng Toto Santoso mengatakan, kebakaran terjadi, Selasa, 12 Mei 2020 malam yang meludeskan bangunan dapur ukuran 6 meter x 6 meter milik Beni Usmanto (31).
"Hasil identifikasi Sat Reskrim Polres Pringsewu diduga kebakaran rumah berasal dari kompor di ruang dapur," ungkapnya, Rabu, 13 Mei 2020.
Ditambahkan Langgeng, kompor tersebut lupa dimatikan.
Sehingga api merambat ke dinding dan atap.
Kemudian membakar ruang dapur berikut seluruh isinya.
"Kami menerima informasi kebakaran tersebut kemudian menghubungi pemadam kebakaran BPBD Pringsewu," katanya.
Menurutnya, api sudah membesar ketika sampai di tempat kejadian pekara (TKP).
Kurang dari 30 menit api sudah dapat dipadamkan oleh tim gabungan dan masyarakat.
Baik itu dengan cara manual maupun dengan dua unit mobil pemadam kebarakan yang kami turunkan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Namun kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah kompor gas bekas terbakar.
Kemudian satu selang kompor gas sisa terbakar yang berukuran kurang lebih 1 meter dan satu meter batang bambu sisa terbakar. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)