Berita Nasional

Protes Camat Duduksampeyan, Pak Kades Bentak-bentak sampai Buka Baju di Kantor Kecamatan

Kepala Desa atau Kades Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar Buka Baju saat protes kepada Camat Duduksampeyan, Suropadi.

Youtube/tvOneNews
Protes keras Kades Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar kepada Camat Duduksampeyan, Suropadi lantaran warganya tidak mendapatkan jaring pengaman sosial (JPS) Corona. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang kepala desa atau Kades Buka Baju saat protes soal bantuan sosial kepada pihak kecamatan.

Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar melakukan aksi protes kepada Camat Duduksampeyan, Suropadi.

Bersama puluhan warga Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar mendatangi langsung kantor Kecamatan Duduksampeyan.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube tvOneNews, aksi tersebut terjadi lantaran tidak adanya jaring pengaman sosial (JPS) yang diberikan untuk warga Gredek.

Dalam tayangan tersebut, Muhammad Bahrul terlihat membentak-bentak Camat Duduksampeyan, Suropadi yang berdiri tepat di depannya.

Dirinya menuntut hak dari warganya untuk mendapatkan JPS.

Ia lantas mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Serta, alasan warga Gredek belum juga diberikan JPS.

Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar melakukan aksi protes kepada Camat Duduksampeyan, Suropadi.
Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar melakukan aksi protes kepada Camat Duduksampeyan, Suropadi. (Youtube/tvOneNews)

 

Selain itu, Muhammad Bahrul tidak ingin ada konflik individu pada dirinya, yang kemudian berdampak pada seluruh warganya.

Karena kesalnya, ia lantas Buka Baju dan membanting bajunya.

"Ada apa dengan Kecamatan Duduksampeyan, ada apa dengan Pak Camat."

"Kalau memang secara pribadi tidak suka dengan Kades Gredek, jangan bawa-bawa hak masyarakat saya," ujar Muhammad Bahrul.

"Jangan bawa kepentingan pribadi."

"Ini kepentingan hak masyarakat saya dan HAM saya perjuangkan," tegasnya.

Sementara itu, beberapa orang yang ikut mendatangi Kantor Camat membentangkan spanduk.

Spanduk berisi tulisan berupa tuntutan, termasuk ungkapan-ungkapan kekecewaan.

Pada kesempatan lain, Muhammad Bahrul memberikan penjelasan bahwa dirinya sudah lama mengusulkan penerima JPS kepada pihak kecamatan.

Bahkan, usulan tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Duduksampeyan.

Namun, menurutnya, usulan untuk desanya justru mendapat penolakan dari Camat.

Hal itulah yang menyulut emosi dirinya dan warga Gredek.

Muhammad bahrul mempertanyakan keadilan.

Ia tidak ingin ada diskriminasi dari Camat Duduksampeyan.

"Kemarin itu sudah saya usulkan dan sudah melalui proses pairing tetapi kenapa di berita hari ini kok Gredek tidak disetujui Camat," jelasnya.

"Saya datang ke sini mempertanyakan apa yang menjadi dasar tidak disetujuinya usulan Desa Gredek tersebut," sambungnya.

Simak, video YouTube selengkapnya di bawah ini.

Benturkan kepala warga

Sebelumnya, seorang ketua RW diduga benturkan kepala warga penerima bantuan sosial (bansos) pada Minggu (3/5/2020).

Korban berinisial CH.

Ia merupakan warga Jalan Kompas, Kampung Utan, RT 05 RW 08, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Korban terlibat cekcok dengan Pak RW setempat, yatu HS.

Keributan itu terkait dengan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak wabah covid-19 atau corona di Indonesia.

Percekcokan itu berujung dengan CH mengalami luka di kening.

Hal itu setelah kepalanya dibenturkan HS.

CH lalu melaporkan kejadian Pak RW diduga benturkan kepala warga itu ke Polsek Ciputat.

Kanit Polsek Ciputat, Tangerang Selatan, AKP Erwin Subekti menjelaskan, peristiwa itu bermula saat CH memerintahkan anaknya mengambil bansos Covid-19 atau corona di Indonesia di rumah HS.

Namun, proses pengambilan ditolak HS.

Alasannya, pemberian bansos tidak dapat diwakilkan.

"Iya, awalnya itu anaknya yang ambil tapi tidak dikasih. Akhirnya pulang, memberitahu bapaknya," kata Erwin, Senin (4/5/2020).

CH yang mendengar penolakan itu langsung mendatangi rumah HS.

Ia hendak meminta langsung bansos itu karena dia terdaftar sebagai penerima.

"Saat bapaknya (CH) datang ke sana juga mungkin tidak langsung dilayani."

"Jadi, dia merasa kok diwakilkan anak (bansos) tidak dikasih, datang sendiri juga tidak dikasih. Akhirnya, cekcoklah," ucapnya.

Saat itulah, keributan terjadi.

CH mengalami luka di bagian kening akibat dibenturkan sebanyak tujuh kali oleh Pak RW.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Lepas dan Buang Bajunya, Kades di Gresik Protes Keras pada Camat Lantaran Warganya Tak Dapat JPS.

Seorang Kades Buka Baju saat protes soal bantuan sosial kepada Camat Duduksampeyan. (Tribunwow.com)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved