Sidang Kasus Dugaan Suap Lampura

Kuasa Hukum Bupati Nonaktif Lampura Klaim Sudah Kembalikan Uang Fee Proyek ke KPK, JPU: Belum Semua

Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara mengembalikan uang kerugian negara sebesar Rp 1,475 miliar.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ilustrasi - Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara menjalani sidang perdana perkara dugaan suap proyek di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Senin (24/2/2020). Kuasa Hukum Bupati Nonaktif Lampura Klaim Sudah Kembalikan Uang Fee Proyek ke KPK, JPU: Belum Semua. 

"Acara sudah selesai tinggal tuntutan," ungkap Efiyanto, Kamis 28 Mei 2020.

Efiyanto pun meminta JPU KPK untuk mempersiapkan berkas tuntutan 10 hari ke depan.

"Kami minta 2 minggu yang mulia, mohon yang mulia pertimbangkan," ujar JPU Ikhsan Fernandi.

Namun Majelis Hakim tetap berpendapat untuk menyusun berkas tuntutan 10 hari ke depan.

"Jadi para terdakwa dan penasihat hukum akan dituntut hari Selasa, 9 Juni 2020 termasuk Wan Hendri," kata Efiyanto.

Sebelum sidang ditutup, Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara menyampaikan rasa bersalahnya.

"Saya sampaikan rasa bersalah saya pada kedua orangtua dan istri saya, saya merasa bersalah karena memalukan nama keluarga," tandasnya.

Hobi Ganti Mobil

Bupati nonaktif Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara disebut sebagai anak kesayangan keluarga Tamanuri.

Hal ini terungkap saat Rini Hayati sekretaris pribadi istri Tamanuri saat bersaksi dalam sidang online lanjutan suap fee proyek Lampung Utara, di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis 28 Mei 2020.

"Sejak kapan anda bekerja di keluarga Tamanuri?" tanya Penasihat Hukum Agung Ilmu Mangkunegara Sopian Sitepu, Kamis (28/5/2020).

"Sejak Tahun 1999 saya sudah menjadi sekretaris ibu (Maria Marry), kebetulan beliau sebagai istri Bupati Way Kanan maka jadi ibu penggerak PKK saya jadi sekretarisnya," sebut Rini.

Sopian pun menanyakan hobi dari Agung sejak bekerja di keluarga Tamanuri hingga sampai saat ini.

"Sebagai anak kesayangan dan saya ingat betul bapak Agung mau moge (motor gede) tapi gak dikasih oleh maminya, malah dibeliin mobil karena lebih aman, jadi hobinya akhirnya gonta-ganti mobil," kata Rini.

Rini pun menuturkan, jika keluarga Tamanuri memiliki unit usaha yang dikelola secara pribadi.

"Usaha macam-macam, ada gedung, cucian mobil, kontrakan, kosan," terang Rini.

"Apakah anda tahu jika pak Agung sering meminta uang ke bu Maria?" tanya Sopian.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved