Berita Nasional

Bripda Muhammad Azmi Lari Sembunyi di Rawa, Cerita Detik-detik Penyerangan Polsek Daha Selatan

Menurut Azmi yang baru satu bulan bertugas di Daha Selatan, penyerangan oleh pelaku saat itu membuatnya dilematis

Editor: wakos reza gautama
Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Bripda Muhammad Azmi, anggota Polsek Daha Selatan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, HULU SUNGAI SELATAN - Bripda Muhammad Azmi, anggota Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, menjadi saksi hidup penyerangan Mapolsek Daha Selatan.

Azmi juga melihat langsung temannya Brigadir Leo Nardo Latupapua, terkapar di mapolsek setelah dibacok pelaku penyerangan. 

Azmi sempat menghadapi pelaku penyerangan.

Namun karena pelaku membawa senjata tajam jenis samurai, Azmi memilih berlindung.

Ditemui di polsek, Azmi mengatakan, bersyukur dirinya selamat.

Pria Berpedang Serang Mapolsek Daha Selatan, 1 Polisi Meninggal

Akhir Tragis Evakuasi Dramatis Pria Tergencet Batu Sebesar Mobil di Tengah Hutan Selama 10 Jam

KPK Bantah Buronan Nurhadi Dijaga Polisi Selama Buron

Pesan Mendiang Ani Yudhoyono untuk AHY Lewat Mimpi

Meski saat itu, kondisinya sangat mengancam nyawanya bersama Brigadir Djoman Sahat Manik Raja.

Menurut Azmi yang baru satu bulan bertugas di Daha Selatan, penyerangan oleh pelaku saat itu membuatnya dilematis, antara menolong dan menyelamatkan diri, sehingga akhirnya harus realistis.

Apalagi, sebelumnya dia menyaksikan almarhum Brigadir Leo Nardo Latupapua telah terkapar di depan pintu ruang SPKT.

"Sebelumnya, mendengar ada keributan. Kami kira ada warga yang mengamuk di luar. Karena biasa kalau ada penahanan tersangka pidana, kadang  ada yang tak terima. Tapi yang kami lihat di luar, ada api berkobar, kami kira orangnya banyak,”ungkap Azmi.

Saat keluar ruangan bersama Sahat, dengan tujuan menolong rekannya Brigadir  Leo Nardo, ternyata pelaku menyerang sambil menghunuskan samurai.

“Spontan kami pun menyelamatkan diri, karena kondisi kami dalam keadaan tangan kosong atau tak membawa senjata. Jika  tetap mendatangani rekan kami yang sudah terkapar, nyawa kami juga terancam,” ungka Azmi.

Menurutnya, menyelamatkan diri ke dalam kantor Polsek, dikhawatirkan malah ada banyak masa di luar.

 Karena sebelumnya, dikira ada sejumlah orang mengamuk di luar.

Saat melarikan diri, pelaku berisinial AR mengikuti dengan samurai terhunus.

Untuk Sahat, memilih ke ruang Intel dan menguncinya dari dalam. Sedangkan Azmi, ke ruang Binmas.

Khawatir pelaku mendobrak pintu ruang Binmas,  spontan membuat Azmi melompat dari jendela dan menceburkan diri ke air dan sembunyi di bawah kolong. 

Diketahui, di sekitar kantor Polsek dikelilingi air karena dibangun di atas lahan  rawa.

Selanjutnya, Azmi berupaya mencari pertolongan.

Saat lompat dari jendela, telepon genggam ikut tercebur ke air, sehingga tak bisa dipakai untuk menghubungi siapapun.

Beruntung, ada anggota Polsek Daha Utara yang sudah ada di lokasi, menghubungi  Polres HSS, dan Azmi pun langsung menepi.

Saat keluar, sudah banyak warga dan anggota barisan pemadam kebakaran memadamkan mobil patroli yang dibakar pelaku AR, yang ketahui warga Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS, Kalsel.

Menurut Azmi, ini pengalaman pertama dia menghadapi situasi mencekam sebagai anggota Polri.

Diketahui, Azmi  terbilang anggota Polri muda, sebelumnya bertugas di Satsabhara Polres HSS.

Terkait tahanan di sel polsek, saat kejadian tetap aman dan tak ada tahanan yang memanfaatkan situasi untuk melarikan diri. (Banjarmasinpost.co.id)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul "Kisah Bripda M Azmi Ceburkan Diri ke Rawa Saat Polsek Daha Selatan Diserang"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved