Mahathir Pernah Ingatkan Filipina Waspada Jebakan Hutang China, Kalau Tak Dibayar Bisa 'Dijajah'
Mahathir memperingatkan agar Filipina berhati-hati mengenai potensi jebakan yang bisa menimpa mereka jika tak bisa melunasi pinjaman layaknya Malaysia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir bin Mohamad mundur sebagai PM Malaysia Februari lalu.
Namun ia Ia pernah memberikan petuah dan peringatan keras bagi negara manapun yang berhutang kepada China.
Menurut Mahathir, utang dari China adalah jebakan.
Saat Mahathir masih menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia, dia berujar jika tak bisa melunasinya maka negara pengutang akan berada di bawah kontrol China.
Waktu itu Malaysia di bawah kontrol China karena pemerintahan Najib Razak mengambil pinjaman ke Negeri Tirai Bambu namun tak bisa dilunasi malah dikorupsi.

Mahathir Mohamad.
• Dikritik Soal Hutang Negara Luhut Tantang Bertemu, Enggak Usah Ngomong di TV-lah, Ketemu Saya Sini
• Bukan Hutang Tapi Ini Saran Bank Dunia Agar Ekonomi Indonesia Tumbuh dan Bangkit
• Bukannya Dikembalikan, Pria Asal Sukadanailir Malah Gadaikan Motor Pinjaman untuk Bayar Utang
Hal ini membuat Mahathir harus pergi jauh-jauh ke Jepang untuk berhutang.
Gali lubang tutup lubang, utangan dari Jepang itu untuk melunasi utang Malaysia ke China.
Mengutip Kontan.co.id, Selasa (19/3/2019) lalu Mahathir melontarkan peringatan ini lantaran Filipina ia sebut sedang mendapat gelontoran dana dari Investor asal China.
Mahathir memperingatkan agar Filipina berhati-hati mengenai potensi jebakan yang bisa menimpa mereka jika tak bisa melunasi pinjaman layaknya Malaysia.
China sedang 'menjajah' negara-negara yang lebih kecil dengan meminjamkan sejumlah besar uang yang tidak akan sanggup mereka dibayar.
Tahun 2018, bahkan negara ini sudah dituduh memanfaatkan pinjaman besar-besaran agar dapat merebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.
Negara-negara berkembang mulai dari Pakistan hingga Djibouti, dari Maladewa hingga Fiji, semua berutang besar ke Cina.
Bukan sekadar perkiraan, dilansir dari The Sun, nyatanya memang sudah ada negara yang menunggak hutang.
Negara ini juga dipaksa untuk menyerahkan kendali aset negaranya atau harus mengizinkan China untuk mempunyai pangkalan militer di negara tersebut.

Ada yang menyebutnya "diplomasi jebakan utang" atau "kolonialisme utang."