Video Berita

VIDEO Bawa Spanduk, Warga Silale Tolak Tim Medis yang Akan Lakukan Rapid Test

Sebuah video memperlihatkan masyarakat yang didominasi ibu-ibu menolak kedatangan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Romi Rinando

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah video memperlihatkan masyarakat yang didominasi ibu-ibu menolak kedatangan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang hendak melakukan rapid test, viral di media sosial.

Penolakan dan pengadangan itu terjadi di Kawasan Silale, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku.

Terdapat dua video yang viral di media sosial Facebook.

Salah satu video diunggah akun Facebook Anwar Suryana Tijat dengan menuliskan keterangan 'warga Silale tolak rapid test.

VIDEO Bosan Dikarantina, Pasien Reaktif Corona Mengamuk Minta Dipulangkan

VIDEO Viral Tukang Cilok Dagang ala DJ

Dikira Mau Rampok ATM, Oknum Polisi di Lampung Dipergoki Pakai Sabu

Indonesia Produksi Vaksin Covid-19 Sendiri, Jokowi Targetkan Akhir Tahun Ini Tersedia

Video itu memperlihatkan warga yang mengamuk dan mengadang tim gugus yang akan melakukan rapid test Covid-19 terhadap keluarga salah satu pasien dalam pengawasan (PDP).

Dalam video itu terlihat, warga menutup ujung lorong rumah keluarga yang bakal menjalani rapid test Covid-19.

Terlihat sejumlah spanduk yang dibawa warga dalam aksi itu, salah satunya bertuliskan 'Covid-19 lahan bisnis'.

Beberapa peserta aksi terlihat memukul atap rumah untuk mengumpulkan massa.

AA, salah satu anak dari PDP Covid-19 juga ikut dalam aksi itu. AA terlihat berdebat dengan petugas medis yang hendak melakukan rapid test Covid-19 kepada keluarganya.

“Tolak rapid test, jangan ada penipuan di sini, jangan bikin bodoh warga di sini, setelah beta punya bapak punya hasil keluar itu kasih ke kataong (kami) beta butuh hasil lab,” kata AA dalam video tersebut.

Petugas medis terlihat berusaha memberikan penjelasan kepada keluarga korban bahwa rapid test merupakan salah satu cara memutus rantai penyebaran Covid-19.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy menyayangkan penolakan tersebut.

Seharusnya, kata dia, masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah dan tim gugus tugas demi keselamatan bersama.

“Kejadian itu (penolakan) sangat disayangkan sekali. Kami berharap ada dukungan dan kerja sama dari masyarakat, karena ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon,” kata Wendy ketika dikonfirmasi, Jumat (5/6/2020).

Menurutnya, gugus tugas tak bisa bekerja sendiri untuk menangani pandemi Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags
YouTube
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved