Cium Tangan Pengikutnya, Tokoh Orang Suci di India Meninggal karena Corona

Sebelumnya orang suci ini mengklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19 dengan cium tangan pasien.

(STR/EPA-EFE) via Kompas.com
Pekerja migran memadati terminal bus di perbatasan Uttar Pradesh dekat New Delhi, India, pada 28 Maret 2020 menyusul keputusan lockdown untuk mencegah corona 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pria yang dianggap suci di India meninggal dunia karena corona setelah mencium tangan para pengikutnya.

Dia meninggal satu hari setelah hasil tesnya menyatakan positif corona.

Sebelumnya orang suci ini mengklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19 dengan cium tangan pasien.

Pria tantra dari Ratlam, di Negara Bagian Madhya Pradesh, menyatakan, dia mencium tangan pengikutnya dan memberi tahu mereka beban hidup akan musnah. 

Dia juga mengklaim ritual cium tangan juga efektif terhadap pasien Covid-19, meski wabah itu menular lewat tetesan di mulut atau hidung.

Nagita Slavina Izinkan Suami Nikah Lagi, Raffi Ahmad Ungkap Alasan Ogah Poligami

Istri Sebut soal Lapar dan 2 Bulan Tak Kerja karena Corona, Pria di Medan Ditemukan Tewas

UPDATE Corona di Lampung 13 Juni, Positif Tambah 12, Sembuh Tambah 2

Pulang dari Sukabumi, 8 Anggota Polisi di Yogyakarta Positif Terinfeksi Virus Corona

Departemen kesehatan setempat menyatakan, si orang suci itu terinfeksi virus corona pada 3 Juni, dan meninggal satu hari kemudian.

Dilansir Daily Mail, Jumat (12/6/2020), otoritas India mulai melacak siapa saja yang kontak dengan pria itu dan menerapkan swab test ke 40 orang.

Hasilnya, 20 sampel terbukti positif wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, termasuk tujuh orang anggota keluarga si orang suci itu.

Petugas swab test Ruchika Couhan dikutip Times of India memperingatkan, dia memninta praktik serupa karena begitu berbahaya di tengah ancaman gelombang baru.

Badan kesehatan lokal disebut mengidentifikasi 29 orang yang melakukan "praktik pengusiran virus corona" dan mengarantina mereka.

Saat ini, "Negeri Bollywood" sudah melaporkan 298.283 kasus Covid-19, dengan 8.398 orang di antaranya dinyatakan meninggal.

Meningkatnya infeksi terjadi setelah pemerintah mulai melonggarkan aturan lockdown, dengan Kamis (11/6/2020), mereka mencatatkan 10.000 kasus.

Rumah sakit di kota besar seperti Mumbai, New Delhi, dan Chennai mulai kewalahan dengan membeludaknya pasien virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.

Para ahli kemudian memprediksi, India belum akan mencapai puncak dari pandemi virus corona sebelum akhir Juli mendatang.

Lonjakan kasus tersebut terjadi di tengah rencana pemerintah membuka lagi restoran, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah di sebagian tempat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved