Tribun Lampung Utara
Kisah Calhaj Asal Lampung Utara yang Batal Berangkat Haji Tahun Ini, Nilawati Sudah Tunggu 8 Tahun
Harapan Nilawati untuk melihat langsung Kakbah, harus pupus setelah pandemi Covid-19 berdampak pada ditiadakannya pelaksanaan ibadah haji 2020.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Nilawati (61) warga jalan Pahlawan, Gang Wakaf, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), menjadi salah seorang dari ribuan jemaah calon haji (calhaj) asal Lampung yang rencananya akan berangkat tahun ini.
Namun, harapan untuk melihat langsung Kakbah, harus pupus setelah pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak pada ditiadakannya pelaksanaan ibadah haji Tahun 2020.
“Saya pasrah, belum bisa (ibadah haji) berangkat tahun ini."
"Mungkin itu sudah ketetapan yang kuasa."
"Mudah-mudahan bisa berangkat tahun depan,” ujar Nilawati, Rabu, 17 Juni 2020.
• Hari Ini Ulang Tahun Ke-338 Bandar Lampung, Wali Kota Herman HN Ajak Warga Berdoa Bersama
• Impor Turun hingga 81 Persen Setahun Terakhir, Kadin Ingatkan Jaga Momentum di Kuartal II
Nilawati sudah menunggu untuk bisa berangkat haji sejak 8 tahun lalu.
Menurut wanita yang baru satu tahun pensiun sebagai tenaga pendidik dan sempat mengabdikan diri di Sekolah Dasar (SD) Negeri Lima Kota Alam tersebut, dirinya sudah melaksanakan segala tahapan sebagaimana yang diharuskan.
Bahkan dalam pelaksanaan ibadah haji itu pula, dirinya berencana ikut membadalkan haji almarhum orangtuanya.
“Mulai dari manasik haji, pemeriksaan kesehatan sudah semua."
"Sempat senang juga karena tinggal menunggu pemberangkatan."
"Rencana berangkat kan semula akhir Juli 2020, ternyata ditunda."
"Ya kita ikuti saja keputusan terbaik menurut pemerintah,” ucapnya.
Sambil menunggu waktu pemberangkatan pada periode berikutnya, Nilawati mengaku, lebih banyak melakukan aktifitas olahraga ringan dan memperbanyak ibadah.
Hal itu dilakukan guna menjaga kondisi fisik agar tetap sehat dan bugar.
Sehingga pada saatnya nanti dapat melaksanakan ibadah haji dalam kondisi sehat dan prima.
Tak sampai di situ, Nilawati juga mengharapkan pada tahun 2021 pemerintah benar-benar bisa memberangkatkan seluruh jemaah calon haji yang gagal berangkat pada tahun ini.
“Harapan saya di tahun 2021 ya harus berangkat."
"Sementara ini saya banyak olahraga ringan, seperti jalan-jalan pagi."
"Terpenting sehat dulu, biar semua proses bisa lancar nantinya,” katanya.
Di sisi lain, terdapat 2 calhaj asal Lampung Utara yang meninggal dunia.
“Keluarga sudah memberitahukan kabarnya kepada kantor Kemenag Lampung Utara,” jelas Totong Sunardi Kepala seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Lampura.
Totong juga membenarkan, sebanyak 573 calhaj asal Lampura tertunda keberangkatannya.
Hal itu menyusul dikeluarkannya surat keputusan Menteri Agama No.49 tahun 2020 tentang Pembatalan ibadah haji tahun 2020.
Totong menyebut, ada beberapa calhaj yang mengambil kembali biaya pelunasan ibadah haji.
Namun, tidak diketahui pasti alasan pengambilan biaya pelunasan dimaksud.
“Kemudian ada 4 orang yang sudah mengambil biaya pelunasan."
"Nilainya sekitar Rp 9 jutaan untuk masing-masing calhaj."
"Sementara untuk calhaj yang meninggal dunia informasi terakhir berjumlah sebanyak dua orang,” tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)