Tribun Tanggamus
136 Kasus DBD di Tanggamus Sejak Awal 2020, Nihil Pasien Meninggal
Jumlah kasus DBD dalam tahun ini tidak tinggi, meski musim hujan lebih lama dibanding tahun lalu.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus menyatakan jumlah kasus demam berdarah dangue (DBD) sejak Januari sampai 18 Juni 2020 tercatat 136 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dirhamsyah Rivai mewakili Kadiskes Tanggamus Taufik Hidayat, jumlah kasus DBD dalam tahun ini tidak tinggi, meski musim hujan lebih lama dibanding tahun lalu.
"Kasus DBD sejak awal tahun sampai dengan 18 Juni 2020 ada 136 kasus, dengan kematian nol kasus," kata Dirham.
Ia mengaku bersyukur karena kasus DBD tahun ini tidak tinggi dan penambahan jumlahnya pun tidak drastis.
Penambahan tiap bulan hanya kisaran lima sampai 10 kasus.
Untuk kasus tertinggi terjadi di bawah kewenangan Puskesmas Kota Agung dengan 16 kasus, lalu Puskesmas Pulau Panggung 14 kasus, Puskesmas Rantau Tijang, Pugung dan Puskesmas Kedaloman, Gunung Alip masing-masing dengan 12 kasus.
• Kasus DBD di Bandar Lampung Tembus Hampir 700 Kasus, Kadiskes: Tertinggi Bulan Maret
• Gugus Tugas Periksa 65 Sampel Pakai TCM, Kasus Positif di Lampung Bertambah 2
• HUT Ke-338 Bandar Lampung, Herman HN Blak-blakan soal Covid-19 hingga Flyover
Di bawahnya Puskesmas Gisting dan Talang Padang dengan masing-masing 11 kasus, lantas Puskesmas Sukaraja, Semaka dengan 10 kasus. Lainnya di bawah jumlah tersebut, namun merata di 24 puskesmas ada.
Sedangkan dengan periode yang sama pada tahun lalu jumlah kasus di atas 200an kasus.
Maka bisa dikatakan tahun ini perbandingan turun dibanding tahun lalu.
Kemudian sampai pertengahan tahun ini atau perode musim hujan awal tahun tidak ada penderita meninggal dunia.
Sedangkan tahun lalu dalam periode yang sama ada satu yang meninggal, dan sampai akhir tahun ada dua penderita meninggal.
Harapannya nihilnya penderita yang meninggal tetap bertahan sampai akhir tahun ini.
Sebab kasus DBD memang berdampak pada meninggalnya penderita akibat serangan trombosit pada darah pasien.
"Kasus DBD tinggi biasanya terjadi di Januari hingga Maret karena curah hujan tinggi, untuk April hingga awal Juni trendnya menurun. Harapannya setelah ini penambahan kasus tidak banyak," terang Dirhamsyah.
Ia mengaku, meski perkiraan kasus akan turun tapi jelang akhir tahun, atau periode kedua musim hujan dalam satu tahun, tren bisa lagi tinggi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/9-fakta-pns-meninggal-akibat-terserang-dbd-di-lampung-dirawat-di-klinik-karena-rumah-sakit-penuh.jpg)