Tiongkok Klaim Orang-orang India Menyerang Pos China dengan Ganas, India Sebut Tentaranya Dimutilasi

Pertempuran itu terjadi di Lembah Sungai Galwan dan berlangsung lebih dari 3 jam meski pun sempat ada upaya dari seorang Brigadir China untuk mengibar

Editor: Romi Rinando
(defensnews/AFP)
Parade militer China. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah India mengungkap tentaranya dimutilasi tentara China, setelah dipukuli sampai mati di perbatasan Himalaya.

India juga menunjukkan alat pukul berpaku, yang digunakan dalam perkelahian.

20 tentara India tewas terbunuh pada perkelahian Senin malam awal pekan ini.

Korban itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan dua negara nuklir, China dan India pada 1975.

China mengatakan pihaknya memiliki angka korban sebanyak 43 orang namun tidak mengatakan apakah mereka semua terbunuh dalam baku hantam di Lembah Galwan, Ladakh itu.

Pada Kamis (18/6/2020), pihak India mengklaim bahwa setelah tentara mereka tewas akibat dipukuli menggunakan alat pukul berpaku, tentara China memutilasi mayat-mayat itu.

Pasukan militer India dan China berpatroli bersama di Lembah Galwan.
Pasukan militer India dan China berpatroli bersama di Lembah Galwan. (PTI via financialexpress.com)

Tentaranya Tewas Dibunuh, India Beli 33 Jet Tempur Sukhoi Siap Perang Lawan China

Tentara India Tuding Tentara China Gunakan Pentungan Paku saat Bentrok di Perbatasan

3 Tentara India Tewas Setelah Baku Hantam dengan Tentara China

Tidak ada baku tembak sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 kilometer dari Line of Actual Control (LAC).

Garis yang ditarik ke lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam perang Sino-India 1962.

TONTON JUGA:

Peristiwa ini menjadi titik puncak amarah di pihak India sebagaimana dilaporkan India Today.

Pihak pemantau HAM Delhi telah menekan kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan kuat terkait peristiwa ini.

Sementara itu, juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava dalam responsnya terhadap klaim China akan lembah Galwan mengatakan bahwa kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab.

"Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu.

Sebuah media melaporkan bahwa kepala pejabat tentara masing-masing pihak telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi.

Halaman 1/4
Tags
mutilasi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved