Tribun Bandar Lampung

Kesan Mahasiswa Unila Ikut Wisuda Virtual, Ani Sedih Terpaksa Pindahkan Tali Toga Sendiri

Deny Marfiani Putri, wisudawan prodi Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila, menceritakan prosesi wisuda online yang dialami

Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Dina Arini Adiphathy, mahasiswa FE Unila, mengikuti wisuda online di rumahnya, Jalan Raden Saleh 3, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (24/6/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 1.591 lulusan mengikuti wisuda Universitas Lampung, Rabu (24/6/2020).

Tidak seperti biasanya, wisuda kali ini digelar secara daring atau online.

Wisuda secara virtual diadakan karena pandemi virus corona (Covid-19).

Seperti apa kesan wisudawan mengikuti wisuda virtual?

Deny Marfiani Putri, wisudawan prodi Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila, menceritakan prosesi wisuda online yang dialaminya.

Tolak Wisuda Online, Mahasiswa Unila Ramai-ramai Bikin Petisi

VIDEO Universitas Lampung Wisuda 1.591 Mahasiswa Secara Online

Cerita Istri Gubernur Lampung Riana Sari Ciptakan APD Kawai Plastik Bermotif Tapis

Berdalih Kemalaman, Pemuda Bengkulu Perkosa Siswi SMP di Lampung Tengah Saat Mabuk

Deny Marfiani Putri, wisudawan Unila, saat menjalani wisuda online di kediamannya, Jalan Bumi Manti, Kampung Baru, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Rabu (24/6/2020).
Deny Marfiani Putri, wisudawan FISIP Unila, saat menjalani wisuda online di kediamannya, Jalan Bumi Manti, Kampung Baru, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Rabu (24/6/2020). (Dok Deny Marfiani Putri)

Dengan sedih, ia mengaku memindahkan tali toga dengan tangannya sendiri.

"Saya pindahin tali toga sendiri, Mas, biar gereget. Sedih sih, tapi ya lucu," ujar perempuan yang biasa disapa Ani tersebut kepada Tribunlampung.co.id saat ditemui di kediamannya di Jalan Bumi Manti, Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

Ani mengaku sedih karena tidak bisa mengikuti wisuda seperti lulusan-lulusan sebelumnya.

Meski begitu, ia bersyukur karena telah menyelesaikan pendidikan hingga menjadi sarjana.

"Perasaannya sih sedih, karena kan pengennya kayak wisuda biasanya. Nah, ini daring. Jadi kesannya kuranglah kalo wisuda kayak gini. Cuman ya sedikit senang dan bersyukur. Walaupun daring, sudah wisuda, ada kepastian," jelas Ani.

Perasaan sama diungkapkan ibunda Ani.

Ia mengaku sedih karena anaknya diwisuda secara daring.

Ia sangat berharap wisuda diadakan secara offline, meski dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Tapi kalo offline belum tau kapan lagi. Jadi yo weslah online adalah salah satu alternatif yang pasti," tuturnya.

Apa pun itu, menurutnya, harus tetap disyukuri dan diambil sisi positifnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved