Berita Nasional
Berawal dari Makanan, 2 Wanita yang Masih Saudara Lakukan Sumpah Pocong
Sumpah pocong dilakukan 2 wanita yang masih kerabat gara-gara Hikmah merasa sakit setelah mengkonsumsi makanan dari Suratin.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dua wanita yang masih kerabat dan bertetangga di Madura saling melakukan sumpah pocong. Mereka adalah Suratin dan Hikmah.
Sumpah pocong dilakukan dua wanita yang masih kerabat tersebut gara-gara Hikmah merasa sakit setelah mengkonsumsi makanan yang diberikan Suratin.
Hikmah yang diantar orangtuanya ke dukun setelah sakit, mendapat pesan dari dukun bahwa sakitnya berasal dari ilmu hitam alias santet.
Suratin nenek 60 tahun menjalani sumpang pocong di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura pada Rabu (24/6/2020).
Suratin tidak sendiri. Hikmah perempuan 20 tahun tetangga yang masih memiliki ikatan kekeluarga, juga menjalani ritual yang sama bersama Suratin.
• Lamborghini Baru Keluar Diler Mogok di Jalan Tol, Hancur Ditabrak Mobil Van
• Keluarga Ngamuk, Sebelum Ayahnya Meninggal Sempat Lapar Minta Makan tapi Tak Diberi
• Nikita Mirzani Emosi dengan Konten YouTuber Beli Rumah: Jangan Bego-begoin Orang
• Bayi Dikerangkeng di Kandang Anjing, Ada Ular dan Kecoak Berkeliaran di Dekatnya
Suratin dan Hikmah berasal dari Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura.
Mereka bersiteru setelah Suratin dituduh mengirim ilmu hitam atau santet hingga membuat Hikmah sakit melalui makanan hajatan.
Juhari (40) anak Suratin mengatakan sumpang pocong tersebut berawal saat ibunya menggelar acara hajatan di rumahnya di momen bulan Syaban 2020 lalu.
Saat itu Hikmah yang hadir di acara tersebut mendapakan bingkisan makanan dari Suratin.
Setelah sampai di rumah, Hikmah langsung makan bingkisan makanan tersebut.
Entah kenapa, Hikmah mengaku sakit setelah makan makanan dari hajatan itu.
Ia kemudian mengadu ke orangtuanya.
Hikmah pun dibawa ke rumah seorang dukun.
“Selesai memakan berkat (bingkisan makanan) yang diperoleh dari hajatan kami,
Hikmah merasa kesakitan sehingga mengadu ke orang tuanya dan langsung dilarikan ke dukun,” kata Juhari dilansir dari Tribunjatim.com.