OTT KPK di Kutai Timur

Pasutri yang juga Bupati dan Ketua DPRD Kutai Timur Ditangkap KPK

Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Encek Unguria Riarinda Firgasih ditangkap KPK saat sedang berada di sebuah restoran di Jakarta, Kamis (2/

Istimewa
Bupati Kutai Timur Ismunandar (kiri) dan istrinya, Encek UR Firgasih, yang menjabat ketua DPRD Kutai Timur. Ismunandar dan Encek Firgasih ditangkap KPK saat sedang berada di sebuah restoran di Jakarta, Kamis (2/7/2020) sekitar pukul 18.45 WIB. 

“Sebagai manusia biasa, pasti ada rasa kaget. Karena sebelumnya tidak terdengar apa-apa. Saya dengan Pak Bupati terakhir bertemu saat peringatan HUT Polri. Saat itu, bupati tak bisa lama, karena katanya ada kegiatan di Samarinda. Itu saja,” ujar Indras.

Tiba-tiba ada dua personel dari tim KPK RI yang datang, meminta bantuan untuk melakukan penyegelan di beberapa tempat,termasuk ruang kerja bupati di kantor bupati, rumah jabatan Bapenda dan BPKAD Kutai Timur.

“Saya nggak bertanya detail kasusnya. Setelah mendapat permintaan bantuan, saya langsung buat sprint saja, agar anggota membantu pengamanan. Tidak ada pemeriksaan di sini (Polres Kutim). Kami hanya membantu pengamanan penyegelan saja,” ujarnya.

Pastinya, lanjut Kapolres, pihaknya hanya melakukan pendampingan dalam rangka penyegelan.

Pegawai di lingkungan kantor Pemkab Kutai Timur juga kaget saat tiba di kantor untuk bekerja.

Mereka melihat ada garis polisi terpasang di beberapa ruangan, di antaranya ruang kerja Bupati Kutim dan Sekda Kutim di kantor bupati, ruang kerja Kepala BPKAD, Kabid Perbendaharaan di kantor BPKAD. ruang kerja Kepala Bapenda dan Kasubbag Umum dan Kepegawaian di Kantor Bapenda Kutim serta ruang kerja Kasi Perencanaan Teknis, Kasi Tata Bangunan dan Lingkungan serta ruang kerja staf Cipta Karya II di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kutim.

Pegawai juga tidak bisa naik ke lantai dua melalui tangga utama dan tak bisa melintas mendekati pintu ruang kerja Bupati Kutim maupun Sekda yang berada di tengah gedung di lantai II.

“Semalam tidur cepat. Tidak tahu berita. Pas ke kantor jam 8 pagi, tiba-tiba ada tali-tali pembatas seperti ini. Tanya-tanya, ternyata ada masalah,” ucap salah seorang pegawai di lingkungan Setkab Kutim.

Di Kantor BPKAD, garis KPK melintang miring di tengah-tengah pintu ruang masuk Kepala BPKAD.

Selain itu juga di pintu Kabid Perbendaharaan yang berada di ruang belakang gedung kantor.

Dewan Prihatin

Wakil Ketua DPRD Kutai Timur Asti Mazar mengaku ikut prihatin dengan apa yang menimpa pasangan Bupati Ismunandar dan istri, yang juga merupakan Ketua DPRD Kutai Timur.

“Ya ampun, semalaman saya tidak bisa tidur. Dumba-dumba (deg-degan, red) sekali jantungku dengar kabar ini. Saya ikut prihatin sekali. Bapak dan Ibu adalah orang baik. Panutan kita semua,” ucapnya.

Menurutnya, apa yang terjadi pada bupati dan pejabat di lingkungan Pemkab Kutai Timur bisa terjadi pada siapa saja.

Ia mengajak mendoakan bupati, ketua DPRD Kutim dan lainnya, agar bisa melalui dan menyelesaikan permasalahan ini dengan baik.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved