Kisah Ibu dan Anak di Lombok Saling Lapor gara-gara Motor dan Warisan
Kalsum (60), seorang ibu yang dilaporkan anak kandungnya, M (40), ke polisi gara-gara sepeda motor, mengadukan balik anaknya ke Polda Nusa Tenggara Ba
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LOMBOK - Kalsum (60), seorang ibu yang dilaporkan anak kandungnya, M (40), ke polisi gara-gara sepeda motor, mengadukan balik anaknya ke Polda Nusa Tenggara Barat.
Kalsum datang ke kantor polisi bersama pengacaranya, Anton Hariawan.
Bagaimana ceritanya?
Pengaduan yang disampaikan Kalsum terkait dugaan penggelapan hasil penjualan tanah waris oleh M. Dalam laporan, Rabu (1/7/2020), Kalsum disebut hanya mendapatkan sebagian kecil dari harta waris tersebut.
"Laporan terkait tindak pidana penggelapan harta waris Rp 200 juta, di mana pengakuan ibu Kalsum, hanya mendapatkan Rp 15 juta," kata Anton.
• Lengkapi Berkas Laporan, Anak Korban Pencabulan Oknum Kepala UPT Jalani Visum di RSUDAM
• VIDEO Jarang Terekspos, Mendiang Didi Kempot Tinggalkan Warisan Rumah Mewah
• Puluhan Anggota TNI Geruduk Kantor Wali Kota Magelang Meminta Pemkot Pindah Lokasi
• Polisi Sebut Oknum TNI dan Warga Sipil Pengeroyok Serda Saputra dalam Keadaan Mabuk
Menurut Anton, seharusnya Kalsum mendapat setengah dari harta bersama suaminya, ditambah sepertiga dari harta bagian suaminya yang meninggal dunia.
M juga dilaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik. M menuduh ibunya telah menggelapkan motor.
Tidak hanya itu, beberapa bukti luka penganiayaan yang diduga dilakukan M terhadap Kalsum juga ditunjukkan.
Sebelumnya, viral video Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah Ajun Komisaris Pol Priyo Suhartono menolak laporan M. Anak dari Kalsum ini melapor pada 27 Juni. Ia ingin memenjarakan ibu kandungnya, Kalsum, terkait kepemilikan sepeda motor,
Video itu viral di YouTube dan Facebook dengan durasi 14 menit. Dalam video, M duduk bersama Priyo dan anggota polisi lainnya. Priyo menolak laporan M dan meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Kalsum sendiri tak menyangka anak kandungnya bertindak demikian. Hanya gara-gara motor dipakai saudara, tutur dia, anaknya tega memerkarakannya ke polisi. Meskipun laporan ditolak oleh polisi, namun hatinya sedih karena yang melakukan tersebut adalah darah dagingnya sendiri.
Kurang Harmonis
Saat ditemui Kompas.com, Kalsum mengakui hubungan dengan anaknya itu tidak cukup harmonis. Selain dilaporkan ke polisi, selama ini ia mengaku sering diperlakukan kasar, bahkan sempat diusir dari rumah.
"Dia sering katain saya kotor. Ditonjok pernah. Dia juga sering nyuruh saya pergi (diusir)," kata Kalsum sambil meneteskan air mata, Senin (29/6).
Walaupun diperlakukan kasar, namun Kalsum mengaku tidak pernah membencinya. Bahkan, ia selalu berdoa agar anaknya itu selalu mendapat kebaikan.