Pelaku Cabul Ditangkap di Lamsel
Polisi Buru 1 Pelaku Pencabulan Lainnya Terhadap Gadis 15 Tahun di Natar
Polisi masih memburu satu terduga pelaku pencabulan terhadap gadis di bawah umur di Natar, Lampung Selatan.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
Unit Reskrim Polsek Natar mengamankan satu dari dua orang pelaku pencabulan gadis di bawah umur, berinsial DC (16) warga Desa Negara Ratu Kecamatan Natar, pada Rabu (8/7/2020) sekira pukul 22.00 WIB.
Kapolsek Natar, AKP Hendy Prabowo mengatakan, 2 pelaku pencabulan tersebut memaksa AA (15), gadis di bawah umur, untuk melakukan hubungan suami istri secara bergantian.
“Korban sempat tidak sadarkan diri seusai disetubuhi secara paksa oleh dua pelaku."
"Seingat korban, pada Selasa (7/7/2020) dini hari, korban dibonceng oleh 2 pelaku ke arah pasar Natar."
"Namun di dekat MTS Guppy Desa Merak Bantin, korban diturunkan dan kedua pelaku lalu melarikan diri,” ujar Hendy mewakili Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edi Purnomo, Kamis (9/7/2020).
Korban, lanjut Hendy, menangis dan meminta tolong kepada warga sekitar.
Kemudian, terus Hendy, oleh warga yang menolong, korban dibawa ke Mapolsek Natar.
Tangkap Pelaku Pencabulan
Unit Reskrim Polsek Natar mengamankan satu dari dua orang pelaku pencabulan gadis di bawah umur.
Pelaku yang diamankan berinsial DC (16) warga Desa Negara Ratu Kecamatan Natar.
Kapolsek Natar AKP Hendy Prabowo mewakili Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edi Purnomo mengatakan, pelaku DC diamankan polisi pada Rabu (8/7/2020) sekira pukul 22.00 WIB.
Penangkapan terhadap pelaku dipimpin langsung oleh Panit I reskrim IPDA Kadek Andi P.
“Satu orang pelaku sudah kami tangkap, saat ini pelaku diamankan di Polsek Natar,” kata Hendy, Kamis (9/7/2020).
AKP Hendy Prabowo mengatakan, korban bernama AA (15) warga Natar.
Hendy pun menceritakan, kronologis kasus pencabulan terhadap gadis di bawah umur tersebut terjadi pada Senin (6/7/2020).
Modusnya, lanjut AKP Hendy Prabowo, pelaku DC dan korban AA janjian bertemu untuk COD (cash of delivery) pembelian ponsel.
Di mana korban AA yang membutuhkan uang berniat menjual ponsel miliknya melalui media sosial.