Berita Nasional
Mandor Kapal China Tersangka Pembunuhan ABK Asal Lampung
Polda Kepri telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus pembunuhan ABK asal Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BATAM - Warga Lampung menjadi korban pembunuhan di atas kapal berbendera China, Lu Huang Yuan Yu 118.
Warga Lampung itu diketahui bernama Hasan Afriandi.
Hasan adalah anak buah kapal (ABK) di kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
Kepolisian Daerah Kepulauan Riau telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini.
Tersangka adalah warga China yang merupakan mandor di kapal Lu Huang Yuan Yu 118 tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Darmanto mengatakan, hingga saat ini proses penyidikan masih berlangsung.
• ABK asal Lampung Disiksa Sebelum Tewas di Kapal Ikan China
• Erick Thohir Curiga Ada Dukungan Agar Dirinya Di-reshuffle: Ya kan Lucu
• Pesan Terakhir Editor Metro TV pada Pacar soal Kematian: Kalau Nanti Aku Gak Ada . . .
• 991 Prajurit TNI AD Positif Corona, Jenderal Andhika: Awalnya Ketahuan dari Bisul
TONTON JUGA
"Tersangkanya inisial S, WNA asal China yang merupakan mandor kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Arie saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (11/7/2020).
Saat ini tersangka tersebut masih berada di atas kapal yang bertambat di dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batam.
"Untuk saat ini tersangka S masih di atas kapal. Nanti apabila sudah proses penahanan, kita tinggal berkoordinasi saja dengan personel Lanal Batam yang berjaga di atas kapal tersebut," kata Arie.
Menurut Arie, berdasarkan keterangan beberapa saksi yang bekerja di kapal Lu Huang Yuan Yu 118, terutama ABK asal Indonesia, mereka kerap mendapatkan perlakuan kasar dan sasaran penganiayaan dari para ABK asal China.
Perlakuan kasar dan penganiayaan itu terjadi hanya karena masalah sepele dan sengaja dibuat-buat oleh ABK asal China.

"Yang sering memukul mereka yakni mandor dan nahkoda kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Arie.
Bahkan, menurut Arie, kekerasan fisik yang dialami para ABK asal Indonesia itu berlangsung hampir setiap hari.
Tidak saja dengan tangan kosong, terkadang mandor dan nahkoda kapal juga kerap menganiaya menggunakan besi, kayu dan peralatan lainnya yang ada di atas kapal.