Kasus Corona di Lampung
Kasus Corona di Bandar Lampung, Positif Masih 113 Kasus, OTG Jadi 36 Orang
Jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Bandar Lampung kembali mengalami penambahan dua menjadi 36 orang.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jumlah orang tanpa gejala (OTG) di Bandar Lampung kembali mengalami penambahan dua menjadi 36 orang.
Berdasarkan data yang dirilis akun covid19.bandarlampungkota.go.id, Rabu (22/7/2020) pukul 10.19 WIB, angka OTG menyumbang hampir 11 persen dari komposisi kasus terkait Covid-19.
Untuk kasus terkonfirmasi positif totalnya sampai saat ini ada 113 kasus.
Sebanyak 87 orang di antaranya telah sembuh dan 7 orang meninggal.
Sedangkan 19 orang sisanya masih proses perawatan atau isolasi mandiri.
TONTON JUGA:
Selanjutnya orang dalam pengawasan (ODP) masih tetap 34 orang dan pasien dalam pengawasan (DDP) 2 orang.
Tenaga Kesehatan Terjangkit Covid-19
Kota Bandar Lampung masih menjadi daerah penyumbang pasien Covid-19 terbanyak di Provinsi Lampung.
• Tak Ada Yurianto dan Reisa, Jubir Satgas Covid-19 Diganti
• Rekor Baru, 127 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sehari
• BREAKING NEWS Bobol Rumah Tetangga, Buruh Serabutan di Kedondong Gasak Motor
• Dieksekusi di Rutan Way Huwi, Bupati Agung Tak Dendam ke Syahbudin
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, sampai Minggu (19/7/2020), pasien Covid-19 berjumlah 112 orang.
Jumlah pasien Covid-19 Kota Bandar Lampung ini menyumbang 48 persen dari total jumlah pasien se-Lampung sebanyak 231 orang.
Meski begitu, Kota Bandar Lampung telah berubah menjadi zona kuning dari semula oranye.
Zona kuning berarti risiko kenaikan kasus Covid-nya rendah.

Sementara zona oranye berarti risiko kenaikan kasusnya sedang.
Jika berzona hijau berarti tidak ada kasus baru dan zona hijau tua berarti tidak terdampak Covid-19.
Dari total 112 kasus Covid-19 di Bandar Lampung, 86 orang sudah sembuh, 5 orang masih dirawat, 4 isolasi mandiri di rumah dan 10 orang isolasi di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH), sementara 7 orang meninggal dunia.
Dalam sepekan terakhir atau 13-19 Juli 2020, jumlah peningkatan pasien Covid-19 di Bandar Lampung sebanyak 8 orang orang.
Penambahan pasien Covid-19 terbanyak dalam sepekan itu pada 15 Juli sebanyak 5 orang.
Sementara dua hari berikutnya secara berturut-turut, bertambah satu pasien Covid-19.
Pada 18 Juli sempat tidak ada penambahan kasus.
Namun kemarin terjadi penambahan satu kasus baru.
Kasus baru ini berasal dari Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung Nonteknis Achmad Chrisna Putra mengungkapkan, terdapat dua pasien Covid-19 anyar.
Satu dari Bandar Lampung dan satu dari Pesawaran.
Pasien anyar tersebut adalah pasien 230, perempuan 54 tahun inisial NN, warga Pesawaran.
Pasien ini didapat dari screening rapid test massal di Pasar Sukaraja, Gedong Tataan.
Dia tidak memiliki riwayat perjalanan, namun hasil swabnya positif.
Sementara pasien 231, laki-laki 27 tahun, warga Bandar Lampung.
Ia merupakan tenaga kesehatan di RS swasta di Bandar Lampung.
Ia menjalani perawatan di rumah sakit dengan keluhan batuk, pilek, dan gangguan indera penciuman.
Hasil swabnya positif Covid-19.
Pasien Sembuh
Meski terdapat tambahan pasien positif, terdapat pula tambahan pasien yang sembuh.
Per kemarin, total pasien sembuh berjumlah 4 orang.
Mereka yakni pasien 134, perempuan 28 tahun, inisial RO, warga Bandar Lampung.
Kedua, pasien 188, perempuan 47 tahun, inisial R, warga Bandar Lampung.
Ketiga, pasien 197, inisial MA, umur 9 tahun laki-laki, warga Bandar Lampung.
Terakhir, pasien 208, inisial A, bocah laki-laki usia 2 tahun.
Terpisah, 4 warga Bandar Lampung yang menjalani isolasi mandiri di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) juga dinyatakan sembuh dan sudah pulang.
Direktur RSBNH dr Djohan Lius mengatakan, 4 pasien asal Bandar Lampung itu sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin.
Mengenai pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di RSBNH, menurutnya bisa jadi karena alasan sulit untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Mungkin karena kaitan kalau di rumah tidak bisa melakukan isolasi mandiri, rumahnya terlalu banyak orang dan lainnya. Kalau kita sifatnya membantu, soal itu pertimbangan dari kabupaten/kota masing-masing," jelas dr Djohan.
Namun pihaknya berharap jika pasien positif tanpa gejala sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kita sebetulnya berharap kalau yang memang tanpa gejala jangan di rumah sakit. Isolasi mandiri di rumah saja," kata dia.
Kalaupun harus tetap dibawa ke rumah sakit, sambung dia, cukup jelas alasannya apa.
TONTON JUGA:
Kini pasien positif Covid-19 asal Bandar Lampung yang dirawat di RSBNH tersisa 9 dibandingkan dua hari lalu dimana ada 13 pasien. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M/Bayu Saputra)