Dugaan Andrea Poeloengan Terkait Kasus Djoko Tjandra
"Adakah ini hubungannya dengan suksesi Kapolri yang memang sebantar lagi akan pensiun? Anda melihat adakah ramai-ramai ini berhubungan dengan politik
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Komisioner Kompolnas Andrea H Poeloengan menduga ada intrik di internal kepolisan, terkait terbongkarnya kasus Djoko Tjandra yang melibatkan sejumlah jenderal polisi.
Menurut dia, intrik di dalam kepolisian dalam rangka menuju berakhirnya masa jabatan Kapolri, yang saat ini masih dijabat Jenderal Idham Aziz.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya sudah ada tiga kepolisian yang dilepas dari jabatannya, yakni Irjen Pol Napoleon Bonaparte, Brigjen Pol Prasetijo Utomo, dan juga Brigjen Pol Nugroho Slamet Wibowo.
Dilansir TribunWow.com, Andrea pun mengaku mencurigai ada maksud yang mengarah ke hal tersebut.

Komisioner Kompolnas Andrea H. Poeloengan buka suara soal dugaan keterlibatan pihak kepolisian dalam kasus Djoko Tjandra, dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (22/7/2020).
• Polri Klaim Red Notice Djoko Tjandra Dihapus Mabes Interpol di Perancis
• 2 Jenderal Polisi Diproses Pelanggaran Kode Etik Buntut Red Notice Djoko Tjandra
• Meskipun Satu Angkatan, Kabareskrim Tak Pandang Bulu Tindak Oknum Polri Terlibat Kasus Djoko Tjandra
Hal itu disampaikan untuk menjawab pertanyaan dari presenter Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (22/7/2020).
"Adakah ini hubungannya dengan suksesi Kapolri yang memang sebantar lagi akan pensiun? Anda melihat adakah ramai-ramai ini berhubungan dengan politik di tubuh kepolisian?," tanya Najwa Shihab.
"Kalau pendapat pribadi saya kok feeling saya berkata seperti itu ya," jawab Andrea.
Kecurigaannya tersebut muncul terkait bocor dan menyebarnya dokumen rahasia di tubuh kepolisian.
Meski begitu, dirinya menegaskan tidak lantas membenarkan dengan apa yang telah dilakukannya, seperti misalnya Brigjen Pol Prasetijo Utomo yang telah memberikan surat jalan kepada Djoko Tjandra.
Menurutnya, dokumen rahasia tersebut harusnya tidak bocor ke publik.
Dirinya lantas mempertanyakan asal muasal surat tersebut, seperti yang misalnya didapatkan oleh Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman.
"Karena begini surat-surat yang keluar itu kan seharusnya menjadi rahasia jabatan," katanya.
"Saya tidak membenarkan perbuatannya, tapi surat bisa keluar bisa ada di Mas Boyamin, bisa di Mas Meta," imbuhnya.
Maka dari itu, dirinya berharap supaya dilakukan adanya penyelidikan kepada internal kepolisian terkait pihak-pihak yang sudah membuka rahasia jabatan.
"Saya sih berharap di sisi lain Polri juga melakukan penyelidikan baik nominalnya, propamnya, maupun reskrimnya untuk pasal 322 terkait dengan membuka rahasia jabatan," harapnya.
Setelah mendengar pernyataan dari Andrea, Najwa Shihab lantas menanyakan langsung kepada Boyamin terkait pemerolehan dokumen-dokumen yang katanya rahasia tersebut.
"Jadi Anda dapat dokumen dari mana, itu katanya dokumen rahasia kok bisa nyampe ke Anda?" tanya Najwa Shihab penasaran.
Menurut Boyamin, surat-surat tersebut bukan didapat dari pihak kepolisian itu sendiri, melainkan dari penegak hukum di luar kepolisian.
Ia menegaskan bahwa apa yang disampaikan adalah jujur sesuai dengan fakta.
"Saya kalau boleh jujur itu penegak hukum di luar kepolisian, clear, kalau boleh bersumpah saya bersumpah," kata Boyamin.
"Dan saya sudah sampaikan ke teman-teman di kepolisian saya ditanya, itu di luar, justru kalau kalian tidak segera bergerak cepat, ini jejak-jejaknya sudah ada di luar," sambungnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya dengan akan berakhirnya jabatan Kapolri.
Dikatakannya bahwa apa yang dilakukan adalah semata-mata untuk membantu penegakan hukum, khususnya dalam kasus korupsi.
"Dan jujur saya tidak ada kaitannya (intrik jabatan Kapolri)," tegasnya.
"Enggak ada urusan calon Kapolri dan lain sebagainya," tutup Boyamin.
Simak videonya mulai menit ke- 3.00
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kasus Djoko Tjandra Ada Kaitan dengan Suksesi Kapolri? Andrea H Poeloengan: Feeling Saya seperti Itu,