Operasi Pasar di Lampung Tengah
Pengecer Gas Elpiji 3 Kg di Lampung Tengah Keluhkan Stok yang Terbatas Jelang Idul Adha 2020
Pengecer tabung gas di Kampung Bandar Agung, Terusan Nunyai, membenarkan, dalam beberapa hari terakhir ketersediaan tabung gas elpiji 3 kg terbatas.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TERUSAN NUNYAI - Pengecer tabung gas di Kampung Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, membenarkan bahwa dalam beberapa hari terakhir ketersediaan tabung gas elpiji 3 kg terbatas.
Antisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kg di pasaran, Dinas Perdagangan (Disdag) Lampung Tengah gelar operasi pasar di Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Selasa (28/7/2020).
"Terbatas kalau sekarang, barang (tabung gas) dikirim seminggu sekali, dengan jumlah sebanyak 10 tabung hingga 15 tabung gas. Itu pun begitu datang langsung diserbu warga," kata Hairul, salah seorang pedagang, Selasa (28/7/2020).
Ia mengatakan, kondisi keterbatasan tabung gas elpiji 3 kg dari agen ke pengecer memang biasa terjadi, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan.
TONTON JUGA:
Hal senada diungkapkan Sumartini pedagang lainya.
Ia menerangkan, bahkan pengiriman barang dari agen kepada dirinya telat dalam beberapa hari terakhir.
"Kalau ke saya (distribusi) sudah beberapa hari terakhir terlambat. Tidak tahu apa alasannya, tapi biasanya lancar-lancar saja," katanya.
• BREAKING NEWS Antisipasi Kelangkaan, Dinas Perdagangan Lamteng Gelar Operasi Pasar Gas 3 Kg
• Lihat Keponakan Tiduran sambil Main Ponsel, Sang Paman Ajak ke Kolam Ikan dan Kebun Cabai
• BREAKING NEWS Miliki Sabu, Warga Bandar Lampung Diganjar 6 Tahun Bui oleh Hakim
• Sebelum Ditangkap Polisi, Ketiga Tersangka Berhasil Kuras ATM Milik Korban Rp 1,1 Juta
Operasi Pasar
Antisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kg di pasaran, Dinas Perdagangan (Disdag) Lampung Tengah gelar operasi pasar di Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Selasa (28/7/2020).
Pada kegiatan operasi pasar yang diselenggarakan di Balai Kampung Bandar Agung itu, Disdag menyiapkan 560 tabung gas dengan harga Rp 18 ribu pertabung.
Vina Septanti mengatakan, dalam beberapa hari terakhir Disdag mendapat informasi adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg di tengah masyarakat.
"Operasi pasar (gas elpiji 3 kg) kali ini, Disdag bekerja sama dengan Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi). Kami menyiapkan sebanyak 560 tabung gas," kata Vina Septanti.
Ia mengatakan, kegiatan serupa tak tertutup kemungkinan dilakukan di kecamatan lain dengan mencari tahu, apakah terjadi kelangkaan gas 3 kilogram.
"Menjelang Idul Adha 2020 ini kami mendapat informasi bahwa di sejumlah kecamatan keberadaan tabung gas 3 kilogram stoknya terbatas."
"Untuk itu, kami akan terus memantau situasi di lapangan apakah perlu kembali dilakukan operasi pasar," imbuhnya.
Sidak
Dalam rangka antisipasi kelangkaan gas menjelang hari raya Idul Adha 2020 dan rencana tatanan kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19, Dinas Perdagangan Lampung Utara melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji.
Berdasarkan informasi, terjadi kelangkaan gas elpiji, terutama gas elpiji 3 kg di Lampung Utara.
Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara Hendri mengatakan, sidak tersebut dilakukan guna untuk mencari informasi terkait kelangkaan tersebut.
Dari hasil pengecekan, Hendri mengakui, terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg di sejumlah titik di Lampung Utara.
"Kami sudah cek kebenarannya dan ternyata benar, pasokan gas elpiji 3 kg datang ke pangkalan, kurang lebih setengah jam, gas di pangkalan langsung habis beli masyarakat,” kata Hendri, Minggu, 26 Juli 2020.
Hendri menjelaskan, pengecekan dilakukan di sejumlah tempat di Lampura.
Di antaranya, di kecamatan Kotabumi, yakni Kelurahan Kelapa Tujuh, Kelurahan Tanjung Senang, Kelurahan Rejosari dan sejumlah wilayah lainnya.
“Pengecekan dilakukan di pangkalan penjualan gas elpiji,” kata Hendri.
Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut, Hendri menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina serta beberapa agen, dan dicapai kesepakatan mulai Senin 28 Juli 2020, pasokan gas elpiji 3 kg dilakukan penambahan di daerah masing-masing yang mengalami kekurangan.
Sejauh ini, jelas Hendri, untuk daerah yang sering mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg, masing-masing korwil sudah mengajukan untuk penambahan pasokan.
"Mereka sudah ajukan untuk penambahan gas elpiji 3 kg, namun memang hingga kini belum ada penambahan,” ujarnya.
Hendri juga berharap kepada masyarakat khususnya Lampung Utara, agar gas elpiji 3 kg digunakan sesuai peruntukannya yaitu untuk masyarakat yang memang kurang mampu atau golongan menengah ke bawah.
Hendri juga berpesan kepada seluruh agen, baik pangkalan atau pengecer, untuk tidak bermain-main.
"Apalagi ada yang sampai melakukan penimbunan gas untuk meraup keuntungan dan menyebabkan kelangkaan, karena setiap pasokan gas datang tidak lebih setengah jam gas habis dibeli oleh masyarakat," tegas Hendri.
Jika nantinya ada yang ketahuan yang bermain-main dalam kelangkaan gas elpiji 3 kg, Hendri memastikan, akan meneruskan laporan ke pihak berwajib.
Terpisah, pemilik pangkalan gas di Kelurahan Kepala Tujuh, Arya mengatakan, untuk saat ini pasokan gas di tempatnya berjalan normal.
"Tetapi menjelang hari raya Idul Adha 2020 ini memang kebutuhan masyarakat meningkat, sehingga gas elpiji 3 kg ini mengalami kelangkaan,” ucap Arya.
Sementara itu, Maryani, warga kelurahan Tanjung Harapan mengaku, masih bisa menemukan penjualan gas elpiji 3 kg.
"Langka sih tidak, tapi jumlahnya memang terbatas, stoknya memang sedikit di warung langganan saya, harganya juga lumayan, Rp 24 ribu,” katanya.
Antisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kg di pasaran, Dinas Perdagangan (Disdag) Lampung Tengah gelar operasi pasar di Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Selasa (28/7/2020).(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam/Anung Bayuardi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pengecer-gas-elpiji-3-kg-di-lampung-tengah-keluhkan-stok-yang-terbatas-jelang-idul-adha-2020.jpg)