Bocah Digigit Anjing di Natar
Warga Temukan Bocah yang Digigit Anjing Penjaga Pabrik Dalam Kondisi Mengenaskan
Andi Saputra, korban dikeroyok anjing penjaga pabrik ditemukan warga di sekitar areal pabrik dalam kondisi mengenaskan, Senin (3/8/2020) malam.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Andi Saputra, korban dikeroyok anjing penjaga pabrik ditemukan warga di sekitar areal pabrik dalam kondisi mengenaskan, Senin (3/8/2020) pukul 20.30 WIB.
Andi Saputra, seorang bocah berusia 11 tahun asal Desa Candimas, Natar, Lampung Selatan dikeroyok anjing penjaga pabrik tak jauh dari rumahnya, Senin (3/8/2020), hingga mengakibatkan korban mengalami luka parah bekas gigitan dan cakaran anjing di sekujur tubuh. Saat ini, Andi menjalani perawatan intensif di RSUDAM, Bandar Lampung.
Sebelum ditemukan, orangtua Andi menduga putranya hilang, lantaran sejak sore hari tak pulang ke rumah.
Keluarga korban dan warga sekitar berhasil menemukan keberadaan korban, setelah hampir 3 jam dilakukan pencarian.
TONTON JUGA:
"Sampai Maghrib anak saya belum pulang, karena dari sore pamitnya main layangan di dekat rumah," ujar Rohimin, ayah korban, Selasa (4/8/2020).
Pencarian membuahkan hasil, setelah berkeliling sekitar tempat korban bermain layangan.
Berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya, warga menemukan Andi tergeletak sambil merintih kesakitan di dalam areal pabrik.
• BREAKING NEWS Bocah 11 Tahun di Natar Luka Parah Diserang Anjing Penjaga Pabrik
• BREAKING NEWS Polisi Tangkap Warga Tanggamus Diduga Cabuli Gadis Penyandang Disabilitas
• BREAKING NEWS Polisi Amankan 4 Warga Bandar Lampung Diduga Simpan Narkotika
• Bawa Bungkusan Koran Berisi Daun Ganja, 2 Pemuda di Pesawaran Diamankan Petugas
"Yang nemuinnya warga, saya gak boleh masuk mungkin takut saya syok. Begitu dibawa keluar saya gendong anak saya pulang," jelasnya.
Setelah diselamatkan, warga berinisiatif membawa korban ke rumah sakit.
Pada malam itu juga korban dirujuk ke rumah sakit.
Kejar Layangan Putus
Bocah asal Desa Candimas, Natar, Lampung Selatan mengalami luka parah setelah dikeroyok sejumlah anjing penjaga pabrik makanan ringan.
Rohimin, ayah korban menuturkan kejadian tersebut bermula saat anaknya sedang bermain layangan, Selasa (3/8/2020) petang.
Korban bersama sejumlah anak lainnya mengejar layangan putus.
Namun entah bagaimana, korban tersasar ke areal pabrik yang dijaga anjing diperkirakan lebih dari 3 ekor.
"Kalau kata teman temannya waktu itu anak saya ngejar layangan putus. Masuk lah dia ke pabrik itu," ujar Rohimin.
Rohimin pun tak mengetahui jika di areal pabrik tersebut dijaga anjing galak.
"Saya juga gak begitu merhatiin di pabrik itu ada anjing apa enggak," katanya.
Luka Parah
Andi Saputra, seorang bocah berusia 11 tahun asal Desa Candimas, Natar, Lampung Selatan dikeroyok anjing penjaga pabrik tak jauh dari rumahnya, Senin (3/8/2020).
Akibatnya, putra sulung Rohimin (35) mengalami luka parah bekas gigitan dan cakaran anjing di sekujur tubuh.
Saat ini Andi tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
"Lagi istirahat, baru selesai operasi jam 12 siang tadi," ujar Rohimin, ayah korban Selasa (4/8/2020).
Rohimin menyebut anaknya mengalami luka parah di bagian kepala, kedua tangan, paha bagian dalam, punggung dan kaki.
Dua Bocah di Pringsewu Diserang dan Digigit Anjing Liar
Berita lain,Dua bocah di Kabupaten Pringsewu diserang dan digigit anjing liar.
Kini spesimen otak anjing tersebut telah dibawa ke Balai Veteriner Lampung.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pringsewu Budi Pramono mengatakan, kasus gigitan anjing liar ini terjadi, Minggu, 22 Maret 2020 malam.
Tepatnya di Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
"Minggu malam sekira pukul 19.00 WIB, dua anak, satu kelas dua SD, yang satu umur dua tahun, jalan kaki tiba-tiba diserang anjing," ungkap Budi, Selasa, 24 Maret 2020.
Ditambahkan Budi, peristiwa tersebut dilihat oleh seorang laki-laki dewasa yang kemudian datang menolong.
Laki-laki penolong ini pun mendapat luka cakaran anjing di wajah dan bibir.
"Untuk anak perempuan kelas dua SD ini tergigit di daerah pipi. Kemudian anak kecil umur dua tahun tergigit di punggung," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, lanjut Budi, tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Pringsewu merespon cepat setelah menerima informasi, Senin, 23 Maret 2020.
Dia pun mengimbau supaya masyarakat tidak keluar pada petang hari dan kondisi gelap.
Sebab biasanya anjing liar keluarnya pada saat seperti itu, mengingat takut pada cahaya.
Budi mengatakan, anjing liar yang menggigit dua bocah tersebut berhasil tertangkap pada Selasa siang kemarin di Pekon Ambarawa Barat.
Namun, menurut Budi, kondisi anjing liar tersebut sudah tidak bernyawa.
Kedua bocah yang digigit anjing liar tersebut, kata Budi, membenarkan jika anjing yang mati itu adalah anjing yang mengigit mereka.
Budi mengatakan, warga sekitar tidak ada yang mengakui sebagai pemilik anjing bermasalah tersebut.
"Ada yang mengatakan tidak ada yang pernah melihat anjing itu," katanya.
Budi mengungkapkan, bahwa memang di lingkungan tersebut terdapat anjing.
Namun, untuk anjing yang menggigit tersebut tidak ada yang pernah melihat.
Sehingga disimpulkan sebagai anjing tanpa pemilik atau anjing liar.
Budi menuturkan bila pihaknya sudah mengambil spesimen otak anjing dan mengirimnya ke Balai Veteriner.
"Sampai (Selasa) sore ini, kami konfirmasi ke Balai Veteriner, pengujian belum selesai," ungkapnya.
Sedangkan korban manusianya, Budi serahkan kewenangannya ke Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi membenarkan terkait adanya pasien dengan kasus gigitan anjing tersebut.
Dia mengatakan, bila para korban telah mendapat penanganan medis.
"Alhamdulilah sudah membaik anak-anak tersebut," katanya.
Purhadi menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari spesimen anjing untuk memberikan penanganan lebih lanjut terhadap para korban.
Upayakan Ring Vaccination
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu langsung melakukan upaya ring vaccination di wilayah kasus gigitan anjing liar.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Pringsewu Budi Pramono mengatakan, upaya itu dilakukan karena anjing liar tersebut diinformasikan juga berkelahi dengan anjing setempat.
Oleh karena itu lah pihaknya langsung melakukan observasi dan upaya ring vaccination.
"Melakukan vaksinasi ulang, walaupun anjing dan hewan pembawa rabies di lingkungan tersebut sudah divaksin," kata Budi.
Sebab, pihaknya tidak mengetahui anjing liar itu sudah menggigit berapa anjing lagi di sekitar situ.
Dia berharap, dengan vaksinasi ulang, apa bila anjing yang bermasalah dinyatakan positif rabies dapat memutus rantai penyebarannya.
Sebab, anjing yang sudah vaksin akan kebal dengan rabies. Dampaknya tidak berpotensi menyebarkan rabies.
Atas kasus ini, Budi mengimbau kepada seluruh pemilik anjing di Bumi Jejama Secancanan supaya dapat mengandangkan binatang peliharaannya. Atau, merantainya.
Sehingga anjing tidak menimbulkan risiko terhadap masyarakat.
Andi Saputra, seorang bocah berusia 11 tahun asal Desa Candimas, Natar, Lampung Selatan dikeroyok anjing penjaga pabrik tak jauh dari rumahnya, Senin (3/8/2020), hingga mengakibatkan korban mengalami luka parah bekas gigitan dan cakaran anjing di sekujur tubuh. Saat ini, Andi menjalani perawatan intensif di RSUDAM, Bandar Lampung.(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter/R Didik Budiawan C)