Kunjungan Menag ke Lampung

Gubernur Arinal Izin Menag Jemput Dokumentasi Embarkasi Penuh Bandara Radin Inten II

Arinal Djunaidi meminta izin kepada Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi untuk menjemput dokumen administrasi embarkasi penuh.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Menag Fachrul Razi didampingi Gubernur Arinal Djunaidi, Kanwil Kemenag Lampung Juanda Naim dan Danrem 043 Gatam Kolenel Inf Toto Jumariono saat diwawancarai awak media di Depan Gedung Oranye Asrama Haji Lampung, Selasa (11/8/2020). Gubernur Arinal Izin Menag Jemput Dokumentasi Embarkasi Penuh Bandara Radin Inten II 

Apalagi penduduk Lampung 90 persennya mayoritas beragama Islam, nomor 2 terbesar penduduknya di Sumatera.

Jamaah haji Lampung tahun ini tercatat ada 7.455 jamaah haji untuk 19 kloter, besar harapan untuk Branti ini bisa menjadi embarkasi penuh.

Menag Fachrul Razi mengatakan bahwa masa tunggu ibadah haji bagi Indonesia mayoritas 20 tahun lamanya dan daerah Bantaeng 43 tahun.

"Saya mendukung penuh Provinsi Lampung untuk dijadikan Embarkasi haji penuh," katanya

Ada beberapa persyaratan yang harus di siapkan, ini akan dicoba dibenahi bersama.

"Misalnya kita kontak nanti dengan pihak Saudi Arabia kemudian saya kordinasi dengan Menteri Perhubungan apa saja yang sudah memenuhi syarat dan apa yang belum," katanya

Jawabnya tidak bisa seketika dan kita (Kemenag) akan kordinasikan dulu ke Saudi Arabia.

"Saya sangat setuju kalau dijadikan Embarkasi haji penuh, Sumatera yang paling banyak jamaahnya adalah Medan Sumatera Utara dan Lampung," katanya

Jadi dua daerah ini harapannya bisa menjadi Embarkasi penuh maka sangat sesuai.

Namun semua keputusan bukan hanya ditangan Kemenag, tetapi banyak instansi nanti akan diatasi bersama.

Ingatkan Paham Radikalisme

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengingatkan tidak ada benih bagi ASN penyebar paham radikalisme.

Hal tersebut disampaikan oleh Menag Fachrul Razi saat menyampaikan sambutannya saat menghadiri kunker di Asram Haji Lampung, Selasa (11/8/2020).

Jadi tidak ada benih radikalisme ditubuh ASN khusunya dilingkungan Kemenag dan ini menjadi catatan tersendiri.

Karena ideologi pancasila itu intisari dari nilai budaya Indonesia, dan tidak ada benih radikalisme di ASN.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved