Kadisdag Tanggamus Meninggal di Toilet

'Papi Tak Bisa Temani Saya Wisuda', Kadisdag Tanggamus Meninggal Mendadak Seusai Upacara Bendera

Keluarga tak menyangka almarhum meninggal begitu cepat.Bahkan tak sempat lagi menemani sang putra menjalani prosesi wisuda.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Robi
Deretan bunga papan di depan rumah duka Kadisdag Tanggamus. 'Papi Tak Bisa Temani Saya Wisuda', Kadisdag Tanggamus Meninggal Mendadak Seusai Upacara Bendera 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suasana duka menyelimuti kediaman almarhum Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Tanggamus, Mairosa, di Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Senin (17/8/2020).

Keluarga tak menyangka almarhum meninggal begitu cepat.

Bahkan tak sempat lagi menemani sang putra menjalani prosesi wisuda di Institut Sepulih November (ITS) Surabaya.

"Papi kini tak bisa menemani saya wisuda. Papi pernah bilang, pengan lihat saya wisuda. Saya juga pengen saat wisuda nanti, papi dan keluarga berangkat ke Surabaya," ujar putra almarhum Mairosa, Muhammad Andika, di rumah duka dengan suara lirih, kemarin.

Bupati Tanggamus Dewi Handajani: Kadisdag Mairosa Meninggal saat Bertugas

Siswi SMA Asal Lambar yang Sempat Hilang Akhirnya Ditemukan, Keluarga Ungkap Kondisinya 

Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 18 Agustus 2020, Potensi Hujan Lokal Siang hingga Sore

4 Tersangka Curat Bobol Rumah di Way Kanan Diamankan Polisi

Almarhum meninggal mendadak di dalam toilet kantor sekretariat Pemkab Tanggamus setelah mengikuti Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih peringatan Hari Kemerdekaan Ke-75 RI di lapangan pemda kabupaten setempat, kemarin.

Berdasarkan pemeriksaan dokter di RSUD Batin Mangunang Kota Agung disimpulkan almarhum Mairosa meninggal karena serangan jantung.

Dika mengatakan, sang ayah merupakan sosok yang menguatkannya melewati skripsi selama ini.

Saat dirinya stres menyusun skripsi, sang papi selalu memberi motivasi hingga akhirnya dia bisa lulus.

Ia mengaku, tak memiliki firasat apapun akan kehilangan orangtuanya begitu cepat.

Sebelum sang ayah berangkat ke Tanggamus, dirinya bahkan sempat menyalami.

Namun ia mengakui, jika sang ayah beberapa hari terakhir mengeluhkan sakit di bagian bahu belakang.

Sementara ibunda Dika yang juga istri almarhum, Sri Hardiyanti, masih terlihat terpukul kehilangan sang suami.

Saat para kerabat datang, tangisnya tak terbendung.

Sejumlah kerabat pun berusaha menenangkannya.

"Mohon doanya ya ibu. Mohon dimaafkan kalau bapak ada salah. Terima kasih semuanya," ucap Sri sambil memeluk kerabatnya tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved