Banyak Orangtua Keluhkan Belajar Daring, Ponsel dan Kuota Jadi Kendala Utama
Terkendala sarana prasarana, sejumlah pihak mengakui proses belajar daring alias online cukup merepotkan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah pihak mengakui proses belajar daring alias online cukup merepotkan.
Selain terkendala sarana prasarana, orangtua juga belum tentu bisa menemani anak belajar di rumah.
Ketua Komite SMA Negeri 9 Bandar Lampung Budiharjo mengungkapkan, ada variasi persoalan yang timbul dengan pola pembelajaran daring ini.
Di mana ada yang memang fasilitas memadai dan bisa dipenuhi orangtua dan ada juga orangtua yang kondisnya belum tentu bisa memenuhi kebutuhan android maupun kuota bagi kebutuhan belajar daring anak.
"Secara keseluruhan saya perhatikan pembelajaran daring ini memang merepotkan. Karena materi belajar anak-anak sekarang dengan kemampuan orangtua tidak nyambung. Jadi beban tersendiri juga bagi orangtua," ungkap Budiharjo, Selasa (18/8/2020).
Belum lagi orangtua juga bekerja. Ini diakuinya menjadi persoalan tersendiri.
Budiharjo berharap proses belajar tatap muka bisa kembali dilakukan.
Terlebih kualitas pembelajaran daring juga tidak maksimal.
"Prestasi anak jadi menurun, anak menjadi lebih malas karena tidak harus bangun pagi juga," papar Budiharjo.
"Kekhawatiran tentang pandemi ya tetap menjadi perhatian kita. Tetapi saya kira dengan menggunakan protokol kesehatan, saya sih berharap anak-anak bisa sekolah lagi," imbuh dia.
Saat belajar daring, diakuinya tak sedikit juga anak yang menggunakannya sebagai alasan untuk menggunakan gadget secara berlebihan.
"Secara keseluruhan seperti itu yang kami alami mewakili orangtua. Banyak persoalan muncul yang menyebabkan anak lebih malas, motivasi belajar jadi menurun, orangtua menjadi beban, tidak semua bisa mengakses layanan belajar secara online," jelasnya.
Ketua Komite SMP Muhammadiyah 4 Bandar Lampung Anwar juga berharap agar sekolah bisa dibuka kembali dengan tatap muka. Dengan menerapkan protokol kesehatan maupun pembagian shift.
"Misal seminggu sekali tatap muka. Jadi anak bisa sekalian mengumpul tugas, diberikan pembahasan sekaligus memberikan tugas yang akan datang lagi. Protokol kesehatan juga tetap kita pakai," ujar Anwar.
Terlebih diakuinya tak sedikit orangtua yang terkendala di android.