Penemuan Mayat di Bandar Lampung

Tidak Ada Tanda Kekerasan dalam Tubuh Warga Permata Biru yang Tewas di Kamar Mandi

dari hasil identifikasi sementara pihak kepolisian, tidak ditemukan tanda kekerasan.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Joviter
Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Sialagan. Tidak Ada Tanda Kekerasan dalam Tubuh Warga Permata Biru yang Tewas di Kamar Mandi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jenazah Edi Suryadi (57) sudah dievakuasi menuju RS Abdul Moeloek untuk menjalani visum.

Namun dari hasil identifikasi sementara pihak kepolisian, tidak ditemukan tanda kekerasan.

Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Sialagan mengatakan dugaan sementara korban meninggal karena penyakit jantung.

"Dilihat dari luarnya (fisik) tidak ada bekas kekerasan. Dari keterangan keluarga kemungkinan meninggal karena jantung," jelas Kapolsek.

BREAKING NEWS Ditelpon Tak Diangkat, Warga Permata Biru Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi

119 Orang Ikuti Pemeriksaan Administrasi Calon Bintara Polri di Polres Pringsewu

Buron 5 Bulan, Pelaku Pencurian Sarang Burung Walet Senilai Rp 150 Juta Dibekuk

Pemprov Lampung Akan Gandeng Akademisi Cetak Lahan Sawah Baru 

Kapolsek menyatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi seusai menerima laporan warga.

Setelah dicek, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Menurutnya, korban diperkirakan tewas sehari sebelum ditemukan.

Kapolsek menambahkan, usai dilakukan autopsi korban langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Lampung Barat.

"Terakhir komunikasi dengan warga sekitar itu hari Rabu, setelah itu tidak ada kontak dan pagi ini sudah mengeluarkan bau tak sedap," tukasnya.

Evakuasi Ikuti Protokol Kesehatan

Setelah menunggu beberapa jam setelah ditemukan, jasad Edi Suryadi (57) warga Perumahan Permata biru, Sukarame, Bandar Lampung akhirnya dievakuasi.

Proses evakuasi dilakukan anggota kepolisian dibantu tenaga medis dari satgas gugus tugas mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Hal ini dilakukan sesuai dengan aturan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid 19.

Camat Sukarame, Zolahudin mengatakan proses evakuasi dilakukan dengan protokol kesehatan untuk mengantisipasi hal tak terduga.

"Meminimalisir keadaan, apakah yang bersangkutan covid atau tidak," ungkap Camat.

Camat menambahkan, usai dievakuasi ke RS untuk dilakukan visum warga sekitar bakal melakukan sterilisasi sesuai anjuran pemerintah.

"Sekitar rumah duka akan kami semprot desinfektan yang sudah disediakan dari pemerintah," katanya.

Tunggu Tim Gugus Tugas

Hingga saat ini aparat kepolisian bersama warga sekitar masih menunggu tim gugus tugas untuk mengevakuasi jasad korban.

Rencananya jasad korban akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

"Belum (evakuasi) masih di dalam. Karena nunggu petugas kesehatan pake APD untuk bawanya ke rumah sakit," ujar Iyo, tetangga dekat rumah korban.

Iyo mengatakan, korban kemungkinan meninggal karena penyakit jantung yang telah lama diidapnya.

Namun di tengah situasi pandemi saat ini, penanganan jenazah korban berbeda dari biasanya.

"Jadi kami ikut aturan pemerintah saja, jadi nunggu petugas yang pake APD untuk bawa ke rumah sakit," ujar Iyo.

Tak Terlihat Sejak Kemarin

Tetangga dekat rumah korban, Iyo (49) menyebut sudah seharian kemarin korban tidak terlihat batang hidungnya.

Menurut Iyo, korban bekerja sebagai konsultan proyek pembangunan jalan ini biasanya keluar pagi hari, dan pulang malam hari.

"Terakhir saya lihat itu malam Rabu (19/8). Waktu itu dia baru pulang mau masukan mobil ke garasi," ucap Iyo, Jumat (21/8/2020).

Iyo pun tak menyangka, jika malam itu merupakan pertemuan terakhir dengan korban.

"Kalau saya lihat waktu malam itu masih biasa aja, kelihatan sehat gak nyangka aja tadi kita lihat udah meninggal," katanya.

Iyo mengatakan sudah satu minggu ini korban tinggal sendirian.

Hal itu setelah anak pertama korban pindah kerja ke luar kota.

Sementara istrinya sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu.

"Keluarganya sudah dikabarin termasuk anaknya yang masih di luar kota," katanya.

Posisi Sujud

Buki (22) saksi mata penemuan mayat di salah satu rumah Perumahan Permata Biru, Sukarame, Bandar Lampung menyebut posisi korban dalam keadaan sujud.

Hal itu dipastikan Buki setelah masuk ke dalam rumah bersama warga dan aparat pemerintah setempat.

"Pertama saya videonya dari ventilasi kamarnya kok gak ada. Terus saya naik atap masuk ke belakang rumah lihat dia (korban) sujud di kamar mandi," ujar Buki.

Buki mengatakan pagi itu dirinya menerima telepon dari putra sulung korban yang diketahui bernama Boni (22), saat ini sedang berada di Kalimantan.

"Sampe depan rumah kok ada bau busuk, saya ajaklah pak Iyo (tetangga korban) sama pak RT," jelasnya.

Sementara Iyo, tetangga samping rumah korban menduga jasad pria bernama Edi Suryadi (57) tewas akibat serangan jantung.

"Setahu saya dia itu punya riwayat jantung. Udah pasang ring di jantungnya," imbuh Iyo.

Tewas di Kamar Mandi

Seorang pria lanjut usia ditemukan tak bernyawa di dalam kamar mandi sebuah rumah di Perumahan Permata Biru, Sukarame, Bandar Lampung, Jumat (21/8/2020).

Penemuan mayat yang diketahui bernama Edi Suryadi ini pertama kali ditemukan oleh Buki, teman anak korban pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelumnya ia menerima telepon dari anak korban di Kalimantan untuk melihat kondisi sang ayah.

"Boni (anak korban) nelpon saya, katanya kok telpon bapak gak diangkat. Coba liatin dulu bapak saya (korban)," ucap Buki, menirukan percakapan dengan anak korban.

Setelah menerima telepon itu, Buki langsung menuju rumah yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat tinggalnya.

Namun begitu masuk halaman rumah, Buki mencium bau tak sedap.

"Saya ajak warga sini untuk mastiin ada enggak bapak Boni (korban) di dalam," katanya.(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved