PMI Lampung Meninggal di Malaysia
Tiba di Lampung, Jenazah Pekerja Migran yang Meninggal di Malaysia Langsung Dimakamkan Dini Hari
Tanpa menunggu lama, jenazah Puji Astuti pun langsung dimakamkan di TPU setempat sekira pukul 03.30 WIB.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Ketenagakerjaan Lampung Eko Heru M mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya agar jenazah Puji Astuti dapat dibawa pulang ke Tanah Air.
"Iya, kami memang dapat kabar kemarin dari teman-teman media, dan kami juga langsung respon, saya berkoordinasi dengan BP2MI ingin mengetahui lebih jauh tentang identitas dari pada almarhumah Puji Astuti, ternyata memang benar menurut laporan dari keluarga."
"Tapi memang dia (Puji Astuti) berangkatnya melalui nonprosedural, kabar kemarin masih strok dan meninggal tadi pagi pukul 03.00 WIB," kata Eko, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2020).
Pemerintah Provinsi Lampung melalui Disnaker memastikan, sedang berupaya melakukan koordinasi terkait dengan pemulangan Puji Astuti.
Sedangkan di sisi perlindungan, lanjut Eko, ada BP2MI.
Disnaker, terus Eko, akan menyiapkan segala sesuatu terkait kepulangan Puji Astuti seperti ambulans dan lainnya.
"Dan hal lainnya yang kita koordinasikan dengan pimpinan, tapi kita sudah upaya kita sudah membuat surat ke Pemprov, Gubernur juga udah dikasih tahu suratnya sudah dapat surat."
"Surat kematian dari desa juga sudah kita terima dengan benar bahwasanya itu adalah warga situ (Bandar Lampung)," ungkap Eko.
Sementara untuk lama waktu pemulangan jenazah Puji Astuti tersebut, Eko belum dapat memastikan.
Karena, menurut Eko, peraturan di luar negeri yang ketat, dan saat ini masih adanya pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.
Eko mengatakan, kepada pihak keluarga agar bersabar karena pemerintah juga ikut membantu dalam proses pemulangan Puji Astuti tersebut.
"Kami berupaya agar jenazah untuk dipulangkan," pungkas Eko.
Tak Bisa Pulang
Sebelum meninggal, Puji Astuti sempat mengalami strok tiga hari belakang di Negeri Jiran Malaysia.
Puji Astuti tak bisa kembali ke Lampung lantaran terkendala biaya dan lain-lain.
Lamsihar Sinaga selaku tetangga Puji Astuti mengatakan, Puji Astuti bekerja di Malaysia melalui jalur ilegal atau tidak resmi, dan sudah bekerja di Malaysia selama kurang lebih tiga tahun.
"Memang berpindah-pindah tuannya lah gitu, tiga hari yang lalu dia ini stroke."
"Semenjak Covid-19 kan nggak kerja, baru sebulan ini dia kerja tapi stroke," ujar Lamsihar Sinaga kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (23/8/2020).
Lanjut Lamsihar Sinaga, Puji Astuti selama ini bekerja di Malaysia untuk menghidupi keluarga di Lampung.
Saat ini Puji Astuti yang sedang keadaan stroke dan berada di apartemen di Malaysia.
"Yang ngurusin TKI di sana gitu, mereka terbatas juga kemampuan mereka. Kemaren kan sempat saya tanya gimana kalau mau pulang, di sana cukup ketat juga paspor denda dan lain-lain, karena dia ilegal mereka nggak ada dana yang di sini untuk mengurus kepulangannya," jelas Lamsihar Sinaga.
Lamsihar Sinaga berharap Pemerintah Provinsi Lampung ataupun Disnaker Lampung dapat membantu untuk kepulangan warga Panjang tersebut.
"Sekarang posisi ibu ini nggak respon lagi nggak bisa ngomong lagi," tambahnya.
Lamsihar Sinaga mengatakan, Puji Astuti tinggal di Karang Anyar, Kelurahan Karang Maritim Panjang Kota Bandar Lampung.
Informasi yang dihimpun, alamat tempat tinggal saat ini Puji Astuti yaitu di Pangsapuri, Baiduri Blok F lantai 3 Tasik Kesuma, Semenyih Malaysia.
Sementara Sudi, rekan kerja Puji Astuti yang berada di Malaysia saat dihubungi Tribunlampung.co.id mengatakan, jika kondisi Puji Astuti saat ini tangan dan kakinya tidak bisa bergerak.
"Untuk kondisinya sekarang stroke dan darah tinggi, kaki yang sebelah kanan tak boleh (bisa) gerak tangan sebelah kanan pun tak boleh gerak," ujar Sudi melalui sambungan telepon.
Sudi juga mengatakan, jika dia sudah tiga hari tidak bekerja karena mengurus Puji.
Kondisi Sudi bersama rekan-rekannya yang lain sedang dalam kesulitan saat ini.
Selain itu ia juga mengatakan jika untuk makan saja kesulitan. Karena kondisinya yang sedang stroke tersebut.
"Dia sudah tiga hari sakit, makan tak dapat (bisa), air pun tak bisa masuk. Kami di sini minta bantuan dengan kawan-kawan media ataupun yang lainya karena kami di sini tak tahu mengurus-ngurus untuk kepulangan ibu Puji ke Indonesia, kami juga sedang dalam kesulitan," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma/Muhammad Joviter)