Pelepasliaran Burung di Bandar Lampung
Ecotourism di Tahura Wan Abdurrahman Bandar Lampung Diharapkan Bangun Kesadaran Masyarakat
Nabila Fatma menambahkan, pembangunan ecotourism di Tahura bisa membangun kesadaran masyarakat.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribulampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Upaya edukasi dan awareness masyarakat penting dilakukan untuk melestarikan burung liar.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Komunikasi FLIGHT Nabila Fatma, Minggu 13 September 2020.
Kata Nabila Fatma, selain upaya penindakan dan penegakan hukum terhadap para pelaku penyelundup dan pedagang ilegal upaya edukasi dan awareness kepada masyarakat sangat penting dilakukan untuk melestarikan burung liar.
Menurut Nabila Fatma apa yang dilakukan FLIGHT tidak hanya membantu petugas untuk melakukan penindakan kepada penyelundup dan pedagang ilegal.
"Tetapi juga membangun kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi melindungi burung liar untuk tetap hidup di habitat alaminya," sebut Nabila Fatma.
Nabila Fatma menambahkan, pembangunan ecotourism di Tahura bisa membangun kesadaran masyarakat.
• BREAKING NEWS 986 Burung Kicau Dilepasliarkan di Tahura Wan Abdurrahman, Bandar Lampung
• Kisah Pemuda Lulusan SMK Menang Lomba Edit Foto Internasional, Kini Dibayar Rp 90 Juta
"Dengan membangun ecotourism, diantaranya kegiatan bird wacthing di tahura WAR semoga masyarakat bisa semakin menyadari penting dan indahnya burung untuk tetap hidup di habitat alaminya," tutup Nabila Fatma.
Wisata Burung
Tandatangani nota kesepahaman, Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman bersama Flight Protecting Indonesia's Birds kembangkan wisata burung.
Eny Puspasari, Kepala Taman Hutan Raya Wan Abdurrachman (Tahura WAR) mengatakan pihaknya akan melakukan penguatan fungsi Tahura sebagai wisata burung.
"Kegiatan yang dilakukan bersama antara lain memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian satwa burung melalui pemasangan plang himbauan dan larangan berburu," ungkap Eny Puspasari, Minggu 13 September 2020.
Lanjut Eny Puspitsari pemantauan pasca pelepasliaran satwa burung sebagai upaya menjaga dan memastikan bahwa burung yang sudah dilepasliarkan tidak ditangkap oleh para pemburu.
"Di samping itu juga akan mengembangkan wisata minat khusus pengamatan satwa burung, bagaimana pengunjung atau wisatawan bisa menikmati keindahan burung dan kicauannya di alam bebas sekaligus wisatawan dpt merasakan forest healing," tutup Eny Puspitsari.
Bangun Kandang Habituasi