Kasus Corona di Lampung
Tambah 44 Kasus, 26 Pasien Covid-19 Lampung Utara Dominan Tertular Kerabat
data Dinas Kesehatan Lampung per Sabtu (12/9), peningkatannya fantastis: 44 kasus.
"Jangan kasih izin kalau ada yang mau hajatan atau resepsi pernikahan yang mengumpulkan orang banyak. Bubarkan kerumunan massa di setiap pelosok," kata Diqin.
39 Hasil Tracing
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana mengungkapkan, dari 44 pasien baru, 39 orang di antaranya merupakan hasil tracing (pelacakan) dari pasien sebelumnya.
Ia merinci 44 pasien baru antara lain 26 warga Lampura, 8 warga Lampung Timur, 4 warga Bandar Lampung, 3 warga Pesisir Barat, dan 1 warga masing-masing dari Tulangbawang, Lampung Tengah, dan Pringsewu.
"Pasien 512-517 warga Lampung Utara merupakan hasil tracingpasien 444. Lalu pasien 518-520 hasil tracing pasien 441. Pasien 521-524 hasil tracing pasien 445, saat ini isolasi mandiri. Pasien 525-527 hasil tracing pasien 459 dan pasien 528-530 hasil tracingpasien 402, saat ini isolasi mandiri di rumah. Pasien 531-533 hasil tracing pasien 447 dan pasien 534-535 hasil tracing pasien 484. Lalu pasien 536 hasil tracing pasien 481 dan pasien 537 hasil tracing pasien 446," beber Reihana mengenai 26 pasien baru warga Lampura, di Ruang Abung Pemprov Lampung, Sabtu.
Sementara 8 pasien warga Lamtim tertular dari pasien 486, juga warga Lamtim. Seluruhnya sedang isolasi mandiri di rumah.
Pasien 486 merupakan perempuan berusia 59 tahun yang saat ini menjalani isolasi RS milik pemerintah daerah di Metro.
Adapun pasien 539, perempuan berusia 25 tahun, warga Pringsewu, memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Ia kini menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Tidak ada penambahan pasien meninggal dunia. Sampai saat ini, jumlah yang kami tes swab sudah 8.977 orang," ujar Reihana yang juga kepala Diskes Lampung ini.
Klaster Keluarga
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung mengakui telah muncul klaster baru dalam penularan Covid-19. Klaster baru itu adalah klaster keluarga.
"Evaluasi Satgas Covid-19 Lampung, kini telah muncul klaster baru, yakni keluarga," kata Reihana, Sabtu.
Satgas pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam aktivitas di tengah keluarga.
"Harap berhati-hati. Apabila ada anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi, harus patuh," ujarnya.
Menurutnya, pihak keluarga harus menyediakan tempat khusus di rumah jika ada anggota keluarga yang harus isolasi mandiri. Tujuannya, mencegah adanya kontak antaranggota keluarga.