Aksi Omnibus Law di Lampung
Jalan ke Mapolda Lampung Diblokade, Demonstran Bubarkan Diri
Pantauan Tribun, pasca tak diterima di DPRD Lampung rombongan mahasiswa hendak menuju ke Mapolda Lampung.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Penyusup Diamankan
Belum selesai aksi demonstrasi organisasi eksternal kampus di DPRD Lampung, sekelompok pemuda tak dikenal kembali mencoba menyusup ke para demonstran.
Pantauan Tribun, setidaknya delapan orang pemuda tak dikenal datang dari arah Hotel Sheraton.
Kedelapan pemuda ini kemudian hendak masuk ke rombongan demonstran, namun dihentikan oleh aparat.
Saat hendak ditanya sekelompok pemuda tak dikenal tersebut kemudian lari menuju ke lorong sempit di minimarket tak jauh dari lokasi demonstrasi.
Kedelapan pemuda tak dikenal ini pun kemudian diamankan dan ditemukan barang bukti lima handphone dan dua bender simapur pramuka.
Kedelapan pemuda ini pun langsung dibawa ke Mapolresta Bandar Lampung untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan.
Aksi Damai
Demonstrasi organisasi eksternal kampus di DPRD Lampung klaim aksi damai.
Hal ini diungkapkan oleh beberapa orator yang mengimbau para demonstran untuk tidak melakukan tindakan anarkis.
"Jangan ada kawan-kawan yang bawa senjata, panji dijaga, kalau bukan dari kita keluarkan, kita hanya bawa spidol kertas, jangan sampai kita di-frame seperti di media anarkis. Kita tunjukkan kita menggelar aksi damai," seloroh Pria Irwan perwakilan dari IMM Lampung, Jumat (9/10/2020).
Sementara itu, perwakilan dari GMNI Lampung menyampaikan bahwa mahasiswa Lampung tidak ada premanisme.
"Kita tidak merusak fasilitas umum. Kita menuntut Omnibus Law dicabut. Karena ada hak buruh, hak petani, hak nelayan. didalam Omnibus Law kedaulatan kita terganggu. Dimana hak asing boleh menguasai aset di Indonesia kawan-kawan itu yang harus dipahami. Buruh-buruh di sana menuntut haknya," serunya.
Hendak Menyusup
Diduga hendak menyusup ke demonstrasi organisasi eksternal kampus di DPRD Lampung, sekitar duapuluh pelajar diamankan oleh pihak kepolisian.