Penanganan Covid
205 Orang Ikut Rapid Test Massal di Pasar Ngarip Tanggamus, Hasilnya Nonreaktif Covid-19
Sebanyak 205 pedagang dan orang yang bekerja serta warga sekitar Pasar Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, Tanggamus, ikuti rapid test massal.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Sebanyak 205 pedagang dan orang yang bekerja serta warga sekitar Pasar Ngarip, Kecamatan Ulu Belu, Tanggamus, ikuti rapid test massal.
Hasilnya, 205 orang tersebut nonreaktif Covid-19.
Camat Ulu Belu Suwarno mengungkapkan, rapid test massal tersebut merupakan lanjutan penanganan kasus Covid-19 di Tanggamus ke-38 dari Ulu Belu.
Sebab pasien Covid-19 nomor 38 Tanggamus, merupakan pedagang yang rutin berjualan keliling antar pasar yang ada di Ulu Belu, Tanggamus.
"Pertamanya diadakan rapid test massal di Pasar Gunung Sari, lalu Pasar Datarajan dan sekarang Pasar Ngarip."
• 112 Pedagang dan Pekerja Pasar Talang Padang Tanggamus Jalani Rapid Test, Hasilnya?
• 2 Warga Tanggamus Buronan Curas Ditangkap Polsek Pardasuka di Dua Lokasi
"Ini (rapid test massal) karena munculnya kasus dari seorang pedagang lalu diadakan rapid ke pedagang lainnya," terang Suwarno, Minggu (11/10/2020).
Ia mengaku bersyukur rapid diikuti 205 orang, atau jumlah terbanyak dari gelaran rapid test di Pasar Gunung Sari dan Datarajan.
Hasilnya pun nonreaktif seluruhnya.
"Di Pasar Gunung Sari diikuti 144 orang, Pasar Datarajan 123 orang dan sekarang 205 orang, terbanyak."
"Syukur semuanya nonreaktif," terang Suwarno.
Teknis pelaksanaan rapid test di Pasar Ngarip dibagi tiga titik.
Dua titik di jalur masuk dan keluar pasar, lalu satu titik keliling ke dalam pasar dan warga sekitar pasar.
Pelaksanaannya, tim medis Puskesmas Ngarip, dibantu Kecamatan Ulu Belu, anggota Polsek dan Koramil Pulau Panggung, serta aparat Pekon Ngarip.
Pelaksanaan rapid test di Pasar Ngarip karena bertepatan hari pasaran.
Pada hari tersebut, para pedagang berkumpul untuk menggelar dagangannya.
Itu juga sama dengan Pasar Gunung Sari dan Datarajan yang bertempatan dengan hari pasaran.
Dengan hasil rapid test massal yang semuanya nonreaktif, maka tidak ada tindak lanjut pengambilan sampel swab.
Sebab rapid test ditujukan untuk penjaringan tingkat awal dan sifatnya massal.
Maka pengambilan sampel swab terkait pasien 38 hanya dilakukan pada keluarga dan orang yang kontak erat dengan pasien.
Ada 12 orang yang sudah dites swab dan selanjutnya tinggal menunggu hasil.
Sebelumnya, untuk pasien 38 adalah kasus baru di Tanggamus.
Kasus ini bukan hasil pelacakan kasus-kasus lainnya.
Pasien 38 Covid-19 Tanggamus adalah pedagang pakaian yang biasa berjualan di Pasar Gunung Sari, Datarajan dan Ngarip.
Pasien diketahui terinfeksi Covid-19 saat pemeriksaan di rumah sakit Surya Asih, Pringsewu, dan kini sudah dirawat di RSUD Pringsewu.
Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Bandar Lampung untuk membeli stok pakaian yang dijualnya.
Kepala Pekon, Rio Setiajid, untuk Pasar Ngarip selanjutnya akan disemprot disinfektan sebelum hari pasaran.
Hal ini sebagai bentuk antisipasi pencegahan Covid-19 di pasar tersebut.
"Kemarin-kemarin memang pasar sudah disemprot, sebelumnya disemprot lagi kalau sebelum pasaran," ujar Setiajid.
Ia minta masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan mulai dari pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun secara rutin, lalu hindari berkerumun.
"Kami sudah minta ke warga sama-sama lakukan pencegahan, sebab lebih baik mencegah dibanding mengobati," kata Setiajid.
Catatan Redaksi:
Bersama lawan virus corona.
Tribunlampung.co.id mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3 M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)
(Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)