Penangkapan Terduga Teroris di Lampung
Terduga Teroris di Bandar Lampung Sehari-hari Berjualan Roti
Sejumlah warga Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung mengaku kaget ada tetangganya yang dijemput Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah warga Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung mengaku kaget ada tetangganya yang dijemput Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
SUL adalah satu dari empat orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung, Sabtu (7/11/2020).
SUL diamankan di rumahnya, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Berdasarkan penuturan warga, SUL berprofesi sebagai pedagang roti.
Ketua RT setempat Antoni mengatakan, keseharian SUL berdagang roti.
"Sales roti, ngampas kirim ke pasar. Sudah lama, sekitar dua tahun. Dulu jual bakso mi ayam, terus pindah ke roti," kata Antoni, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Warga Benarkan Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Panjang Bandar Lampung
Baca juga: Densus 88 Sita Dokumen dan Sajam dari Rumah Terduga Teroris di Panjang Bandar Lampung
Kata Antoni, SUL sendiri ramah dan sering aktif di lingkungan.
"Sering kumpul. Orangnya ramah berbaur. Aktif juga di masjid. Dia sudah 17 tahun di sini," terangnya.
"Makanya kami kaget, karena gak nyangka," tuturnya.
Antoni menambahkan, saat Densus 88 melakukan penggeledahan, tidak ada mobil Baracuda seperti biasanya.
"Yang datang biasa aja, kayak intel," tandasnya.
Sita Dokumen dan Sajam
Densus 88 Antiteror mengamankan sejumlah dokumen dan senjata tajam dari rumah SUL.
Antoni, ketua RT setempat, awalnya mengaku tak mengetahui jika yang mendatangi rumah SUL adalah petugas Densus 88 Antiteror.
"Densus saya gak tahu datangnya. Saya pas nonton televisi. Terus saya dijemput Babinsa dan ditemui sama pihak kepolisian dari Mabes," ujarnya, Minggu (8/11/2020).
Kata Antoni, pihak kepolisian dari Mabes Polri meminta izin untuk penggeledahan di rumah SUL.
"Ya, saya hanya menjadi saksi dan mendampingi warga saya, khususnya istrinya," sebutnya.
Antoni menuturkan, SUL tinggal di rumah tersebut bersama anak dan istrinya.
"Sudah lama tinggal di rumah tersebut. Waktu penggeledahan hanya ada istrinya. Anaknya sekolah," terang Antoni.
Antoni mengatakan, dalam penggeledahan tersebut diamankan berupa dokumen milik SUL.
"Setahu saya cuma dokumen penting yang dibawa. Sajam ada berupa golok," katanya.
Antoni menambahkan, golok tersebut sering digunakan SUL untuk menyembelih hewan kurban.
"Beliau aktif di lingkungan dan kalau lebaran haji ikut nyembelih kurban," tutupnya.
Rumah SUL Sepi
Pasca pengamanan terduga paham radikalisme di Panjang, Bandar Lampung, kediaman SUL nampak sepi.
SUL adalah satu dari empat orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung.
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (1/11/2020), kondisi rumah SUL yang terletak Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, terlihat sepi.
Rumah berwarna hijau tersebut terlihat tertutup dan tidak ada garis polisi.
Warga benama Sutami membenarkan peristiwa penangkapan SUL, Sabtu (7/11/2020) lalu.
Dia menyebutkan, pengamanan terduga teroris tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
"Ya habis Asar itu. Tapi saya tidak melihat secara langsung," ungkapnya.
Sutami mengatakan, SUL merupakan warga Pidada, Kecamatan Panjang.
SUL sudah lama tinggal di rumah tersebut.
"Aslinya dari Jawa, tapi saya kurang paham, karena gak pernah ngobrol-ngobrol," terangnya.
Wanita ini menuturkan, istri SUL tak pernah mengikuti kegiatan pengajian di lingkungan sekitar.
"Mungkin ada kegiatan sendiri. Saya gak paham juga. Jarang keluar," tandasnya.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan empat terduga teroris di Provinsi Lampung.
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, keempatnya diamankan di tempat berbeda, Sabtu (7/11/2020).
Keempatnya diamankan lantaran diduga merencanakan kegiatan terorisme di beberapa kota di Jawa.
Menurut salah satu sumber yang tak mau disebutkan namanya, keempat orang tersebut diamankan di tiga tempat.
"Satu orang di Metro, satu orang di Panjang (Bandar Lampung), dan dua orang di Pringsewu," ungkap pria yang juga ikut dalam pengamanan ini.
Kata dia, keempat orang ini berinisial SUL, DAV, BAK, dan RG.
"Masih anggota jaringan radikal dari kelompok Jamaah Islamiyah," imbuh ketua tim operasi pengamanan di Lampung ini.
Sementara hingga sampai saat ini, Polda Lampung masih belum bisa dikonfirmasi terkait adanya pengamanan sejumlah kelompok terduga teroris ini. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)