Pilkada 2020 di Lampung
Real Count KPU, 4 Paslon di Lampung Kejar-kejaran, Dawam vs Zaiful Ketat di Lamtim
Sengitnya persaingan 4 paslon di Lampung, tergambar dari real count KPU di situs pilkada2020.kpu.go.id per Sabtu (12/12/2020) pukul 20.00 WIB.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dua paslon di Lampung Selatan (Lamsel) dan Lampung Timur (Lamtim) masih bersaing dalam perolehan suara Pilkada 2020.
Pasangan calon peringkat kedua yang awalnya diprediksi sulit mengejar paslon peringkat pertama, rupanya perlahan menipiskan selisih suara.
Sengitnya persaingan dua paslon di Lamsel dan Lamtim itu tergambar dari real count (hitung riil) Komisi Pemilihan Umum (KPU) di situs pilkada2020.kpu.go.id per Sabtu (12/12/2020) pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Viral Pertemuan Teman SMP yang Terpisah 28 Tahun
Baca juga: Permintaan Terakhir Melisha Indonesian Idol, Ditemani ke Kamar Mandi dengan Kondisi Lemah
Baca juga: Biaya Tol dari Bakauheni ke Palembang Tahun 2020 dan Tarif Tol Lampung-Palembang
Data ini terus diperbarui seiring masuknya data pada Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) KPU RI.
Namun, data real count KPU bukan hasil resmi perolehan suara.
Hasil resmi tetap menunggu rapat pleno KPU kabupaten/kota setempat.
Di Lamsel, dua pasangan calon yang bersaing ketat adalah pasangan nomor urut 1 Nanang Ermanto-Pandu Kesuma dan pasangan nomor urut 2 Tony Eka Candra-Antoni Imam.
Hingga Sabtu pukul 20.00 WIB, selisih suara hanya 1,5 persen.
Nanang-Pandu unggul sementara dengan 35,3 persen, sedangkan Tony Eka-Antoni 33,8 persen.
Baca juga: KPK Panggil Anggota DPD RI asal Lampung dan Kontraktor Terkait Dugaan Suap Dinas PUPR Lamsel
Baca juga: Sang Ayah Ungkap Penyebab Meninggalnya Melisha Sidabutar
Sehari sebelumnya, Jumat (11/12/2020), selisih suara dua pasangan ini cukup renggang, yakni 2,7 persen.
Nanang-Pandu memimpin 36,9 persen, sementara Tony Eka-Antoni tertinggal 34,2 persen.
Menanggapi perolehan suara sementara, Kepala Badan Sayap Badan Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Lamsel Fanie Wirha Kesuma yakin Nanang-Pandu tetap di peringkat pertama.
"Kami optimistis perolehan suara Nanang-Pandu akan bertahan sampai putusan akhir rapat pleno KPU Lamsel."
"Karena, dasar perhitungan kami adalah formulir C1 (hasil penghitungan suara) dari masing masing TPS (tempat pemungutan suara)," jelas Fanie Wirha Kesuma, Sabtu malam.
Pihaknya kini menunggu sampai tahap pleno KPU Lamsel.
"Kita tetap harus menghormati KPU sebagai institusi penyelenggara proses ini," ujar Fanie Wirha Kesuma.
Tony Eka sendiri telah menyampaikan ucapan selamat kepada Nanang begitu mengetahui hasil Real Count KPU dan penghitungan suara sejumlah lembaga, Rabu (9/12/2020).
Di hadapan tim sukses dan simpatisan, Tony Eka didampingi Antoni Imam menyatakan tim telah berusaha maksimal, tetapi keputusan ada di tangan Allah SWT.
"Dalam perjuangan, kita harus menjujung tinggi sikap kesatria dan jujur. Kita ucapkan selamat untuk paslon nomor urut 1 yang meraih suara terbanyak, meski penghitungan resminya masih menunggu hasil KPU," kata Tony Eka.
Dawam vs Zaiful
Di Lamtim, pasangan calon Dawam Raharjo-Azwar Hadi masih memimpin perolehan suara sementara merujuk real count KPU hingga Sabtu pukul 20.00 WIB.
Pasangan nomor urut 3 ini mendulang suara 40 persen.
Dawam-Azwar dibayang-bayangi pasangan nomor urut 2 Zaiful Bokhari-Sudibyo.
Petahana Zaiful dan Sudibyo meraih 38 persen.
Dengan demikian, selisih suara Dawam-Azwar dan Zaiful-Sudibyo ini hanya 2 persen.
Padahal, real count KPU per Kamis (10/12/2020) menunjukkan selisih suara dua pasangan ini cukup renggang, yaitu 3,1 persen.
Saat itu, Dawam-Azwar unggul dengan 40,8 persen, sedangkan Zaiful-Sudibyo tertinggal dengan 37,7 persen.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Tim Pemenangan Dawam-Azwar, Noverisman Subing, mengakui selisih suara antara Dawam-Azwar dan Zaiful-Sudibyo memang tipis.
"Kalau kami lihat, ya unggul dengan selisih suara sekitar 8.000 lebih," ujar Noverisman, Sabtu.
Namun demikian, pihaknya yakin Dawam-Azwar tetap akan menjadi pemenang.
"Mudah-mudahanan perolehan suara sementara ini tidak bergeser lagi," kata Noverisman Subing.
Noverisman menambahkan, tim Dawam-Azwar menghormati setiap tahapan pilkada yang dijalankan KPU Lamtim.
Karenanya, tidak ada upaya khusus untuk mengamankan perolehan dan penghitungan suara.
"Kami semua percaya kepada penyelenggara, mulai dari tingkat TPS, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), sampai nanti di KPU," ujar Noverisman Subing.
Sementara calon wakil bupati nomor urut 2 Sudibyo yang dihubungi melalui ponsel tidak memberi komentar terkait perolehan suara sementara tersebut.
Adapun Ketua KPU Lamtim Wasiyat Jarwo Asmoro mengungkapkan rapat pleno tingkat PPK sudah selesai.
Namun, ia belum bersedia menyebut perolehan suara tiga pasangan calon. Pihaknya menunggu rapat pleno tingkat KPU kabupaten.
"Pleno rekapitulasi tingkat kabupaten masih akan dijadwalkan," kata Wasiyat, Sabtu.
Pesbar Masih Ketat
Bergeser ke Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati yang berada di peringkat pertama dan kedua masih ketat.
Mengacu real count KPU hingga Sabtu pukul 20.00 WIB, selisih suara antara pasangan nomor urut 2 Aria Lukita-Erlina dan pasangan nomor urut 3 Agus Istiqlal-Zulqoini hanya terpaut 0,6 persen.
Aria -Erlina masih memimpin dengan 44,2 persen. Namun, pasangan ini ditempel ketat Agus-Zulqoini yang meraih 43,6 persen.
Pada Jumat, selisih suara dua pasangan ini hanya 1,2 persen. Aria-Erlina dengan 44,8 persen, sementara Agus-Zulqoini dengan 43,6 persen.
Ketua KPU Pesbar Marlini mengungkapkan rapat pleno tingkat PPK masih berlangsung hingga Sabtu malam.
"Belum 100 persen. Mudahan selesai malam ini," katanya.
Metro Juga Tipis
Di Kota Metro pasangan calon wali kota dan wakil wali kota independen nomor urut 1 Wahdi-Qomaru Zaman dan pasangan nomor urut 4 Anna Morinda-Fritz Ahmad Nuzir masih kejar-kejaran perolehan suara.
Sampai Sabtu malam, berdasarkan real count KPU, Wahdi-Qomaru masih unggul dengan 29,7 persen.
Namun, selisih suara dengan Anna -Fritz menipis. Pesaingnya itu merapat dengan 27,7 persen.
Artinya, selisih suara dua pasangan calon ini hanya 2 persen.
Pada Jumat malam, masih merujuk Real Count KPU, selisih suara keduanya terpaut 2,1 persen. Wahdi dengan 29,8 persen, sedangkan Anna-Fritz 27,7 persen.
Kendala Pleno PPK
Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pilkada Bandar Lampung 2020 di tingkat kecamatan berlangsung mulai Sabtu.
Penghitungan suara menggunakan aplikasi Sirekap ini ditargetkan selesai pada Senin (14/12/2020).
Namun, untuk mencapai target tersebut, PPK di setiap kecamatan masih kerap mengalami sejumlah kendala.
Anggota PPK Tanjungkarang Pusat Otto Mulian mengungkapkan penghitungan suara dengan Sirekap sangat bergantung dengan jaringan alias koneksi internet. Jaringan lemot akan memengaruhi perekapan.
"Kalau jaringan lancar, satu hari saja bisa selesai," katanya, Sabtu.
Selain itu, jelas Otto, ramainya trafik kunjungan ke situs KPU RI juga memengaruhi perekapan. Namun, kendala tersebut sudah diantisipasi dengan opsi lain.
"Kalau misal nanti pada pelaksanaannya jaringan gangguan atau server penuh, kami menggunakan cara manual," ujarnya.
Cara manual itu, yakni memasukkan data ke lembar Excel di komputer.
"Sejauh ini lancar. Tapi kami tidak tahu kalau server-nya susah dibuka, apalagi saat banyak yang akses," katanya.
Baca juga: Artis Sahrul Gunawan Unggul di Bandung, Lucky Hakim di Indramayu, dan Fadia A Rafiq di Pekalongan
Baca juga: Kata Nathalie Holscher Soal Konflik Sule dengan Teddy
Baca juga: Biaya Tol dari Jakarta ke Probolinggo Tahun 2020, Siapkan Kartu e-Toll
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)